INILAHCOM. Washington — Dana Moneter Internasional (IMF), Senin (30/11) waktu setempat atau Selasa (1/12) WIB, resmi memasukan yuan ke dalam keranjang mata uang elite dunia.
Al Jazeera menulis keputusan IMF ini menjadi tonggak penting bagi China sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia.
Yuan, atau renmimbi, akan bergabung bersama dolar AS, euro, yen Jepang, dan pounsterling Inggris, sebagai mata uang cadangan devisa mulai tahun depan.
Christine Lagarde, direktur pelaksana IMF, mengatakan keputusan ini menjadi tonggak penting dalam integrasi ekonomi China ke dalam sistem keuangan global.
“Ini juga pengakuan atas kemajuan yang dibuat pemerintah China mereformasi sistem moneter dan keuangan dalam beberapa tahun terakhir,” kata Lagarde.
Keputusan memasukan yuan ke dalam special drawing right (SDR) diambil oleh dewa eksekutif IMF, yang melihat China benar-benar berambisi membuat yuan memiliki status global.
Beijing memperjuangkan status ini sejak tahun lalu, ketika meminta IMF memasukan yuan ke dalam SDR. Awal November lalu, Lagarde secara terbuka mengatakan yuan memenuhi semua persyaratan untuk menjadi mata uang cadangan devisa.
Namun, IMF sempat mengkritik China yang terlalu ketat mengontrol yuan. Partai Komunis China juga mengatakan baru akan melepas yuan ke pasar secara bebas tahun 2020.
Sepanjang November 2015 terjadi perdebatan di IMF. Beberapa anggota mengatakan China telah mengambil langkah yang diperlukan untuk menjadikan yuan bebas digunakan di pasar internasional.
Ann lee, profesor ekonomi di New York University, mengatakan keputusan IMF memasukan yuan ke dalam SDR akan membuat China lebih bertanggung jawab sebagai kekuatan finansial.
“China tahu kini mereka punya status. Kami berharap mereka akan punya tanggung jawab,” demikian Ann Lee.
—
Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal
Speak Your Mind