IMF Himbau Negara Berkembang Diminta Waspadai Exit Strategy The Fed


shadow

Financeroll – Negara berkembang diminta untuk waspada dan cermat dalam mengamati normalisasi moneter yang akan ditempuh oleh The Federal Reserve.

International Monetary Fund (IMF) memperkirakan the Fed akan segera menerapkan exit strategy segera setelah penaikan suku bunga pertama, yang diperkirakan ditempuh akhir semester I/2015.

Strategi tersebut adalah melepaskan aset-aset yang terakumulasi ketika bank sentral melancarkan program quantitative easing (QE).

The Fed sendiri menghentikan program QE pada Oktober 2014 setelah memborong berbagai macam obligasi swasta dan pemerintah hingga kepemilikannya atas surat berharga mencapai US$4,5 triliun.

IMF menambahkan karakteristik dan respons sebuah negara berkembang juga menentukan seberapa besar dampak yang akan diterima.

Dua faktor kunci, lanjut Fund, adalah pasar finansial yang likuid dan fundamental yang lebih kokoh. Langkah-langkah seperti intervensi pasar uang dan kendali modal (capital control), lanjut IMF, sangat disarankan untuk menghindari instabilitas dan kerusakan sistem keuangan.

Namun, dua langkah tersebut mungkin hanya efektif dalam jangka pendek,” ungkap Fund dalam working paper ‘Spillovers from United States Monetary Policy on Emerging Markets: Different This Time’.

Sebuah kurva di working paper tersebut menunjukkan bahwa pasar negara berkembang lebih rentan menerima goncangan dari kebijakan the Fed pada periode setelah krisis finansial global 2007-2009 ketimbang periode sebelum krisis.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*