IMF: Ekonomi Lesu karena Harga Minyak Anjlok

TEMPO.CO, Jakarta – Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2015, dari 3,8 persen menjadi 3,5 persen. Untuk 2016, lembaga donor ini meramalkan pertumbuhan ekonomi kembali turun ke level 3,7 persen.

Menurut IMF, lesunya pertumbuhan ekonomi global terjadi setelah harga minyak mentah anjlok. Bagi sebagian negara, penurunan harga minyak mentah menguntungkan perekonomian. Namun bagi negara produsen minyak, penurunan harga berarti berkurangnya pendapatan. (Baca juga: Harga Minyak Bakal Melorot hingga US$ 30.)

Kepala Ekonom IMF, Olivier Blanchard, mengatakan penurunan harga minyak lebih banyak memberikan efek negatif, khususnya pelemahan investasi. “Anjloknya harga minyak mentah berpengaruh terhadap prospek pertumbuhan negara maju dan juga negara berkembang,” kata dia seperti dilansir BBC News. (Baca: Harga Minyak Lesu, Perusahaan Jepang Terancam Rugi.)

Perlambatan pertumbuhan di Cina juga menjadi faktor pertimbangan IMF untuk memangkas estimasi pertumbuhan global. Pada Selasa, 20 Januari 2015, waktu setempat, Badan Statistik Cina menyatakan ekonomi tahun ini diperkirakan hanya akan tumbuh 7,4 persen, lebih rendah dari 2013 yang 7,7 persen. Untuk tahun depan, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Cina di angka 6,3 persen, lebih rendah ketimbang rata-rata 10 tiga dekade terakhir yang mencapai 10 persen.

SETIAWAN ADIWIJAYA

Berita Bisnis Terpopuler
Bob Sadino, Celana Pendek, dan Ajaran Agama
Bob Sadino Wafat di Rumah Sakit Pondok Indah
Bob Sadino Dimakamkan di Samping Istrinya


Distribusi: Tempo.co News Site

Speak Your Mind

*

*