IHSG Variatif-Turun, Ini Rekomendasi 6 Saham

INILAHCOM, Jakarta—Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi variatif dengan kecenderungan melemah seiring perhatian pasar terhadap sentimen data ekonomi China. Inilah rekomendasi untuk enam saham.

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital memperkirakan, pada perdagangan awal pekan sekaligus akhir November, IHSG bergerak bervariasi di kisaran 4.530 hingga4.590 dengan kecenderungan melemah.“Sentimen regional terutama data ekonomi China akan menjadi perhatian pelaku pasar pada perdagangan awal pekan ini,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Senin (30/11/2015).

Secara teknikal, support pertama IHSG berada di 4.530 dan support kedua di angka 4.510. Di sisi lain, resisten pertama di angka 4.590 dan resisten kedua di angka 4.620.

Lebih jauh dia menjelaskan, IHSG akhir pekan lalu gagal bertahan di atas level 4.600 setelah sentimen kawasan Asia memicu aksi ambil untung, terutama terimbas faktor bursa saham China yang anjlok hingga 5% lebih. IHSG akhirnya tutup koreksi 36,497 poin (0,79%) di 4.560,560 setelah penguatan selama tiga sesi perdagangan sebelumnya.

Perdagangan berlangsung kurang bergairah dengan volume transaksi di pasar reguler hanya mencapai 2,32 miliar lembar saham atau terendah sepanjang tahun ini.

Pada saat bersamaan indeks The MSCI Emerging Market akhir pekan lalu koreksi 1,4% di 826,36 terutama dipicu koreksi bursa China hingga 5% lebih. Itu terjadi setelah regulator bursa melakukan pemeriksaan atas pelanggaran aturan transaksi dan juga akibat data China seperti laba industri yang kembali turun 4,6% secara tahunan selama periode Oktober.

Selama sepekan IHSG bergerak konsolidasi dalam rentang terbatas ditutup flat. Sentimen eksternal dan sejumlah isu individual seperti pembagian dividen interim sejumlah emiten menjadi katalis pergerakan pasar sepekan kemarin. 

Dari eksternal sentimen positif dipicu rencana sejumlah bank sentral seperti European Central Bank (ECB)yang akan melanjutkan kebijakan stimulus dan data ekonomi AS yang keluar positif untuk menopang rencana kenaikan tingkat bunga akhir tahun ini. Rendahnya ketegangan di Timur Tengah pasca insiden penembakan pesawat militer Rusia oleh Turki turut menopang sentimen positif pasar.

Sedangkan sentimen negatif dipicu tekanan harga komoditas seperti harga minyak mentah dan harga komoditas logam menyusul penguatan dolar AS yang menekan pergerakan saham tambang. Sementara indeks saham di Wall Street akhir pekan lalu bergerak bervariasi.

Indeks DJIA melemah tipis 0,08% di 17798,49 dan indeks S&P menguat tipis 0,06% di 2090,11. Harga minyak mentah akhir pekan lalu anjlok 3% di US$41,71 per barel. Namun sepekan harga minyak mentah rebound 5,9% setelah pekan sebelumnya anjlok 3,3%.

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*