IHSG Variatif-Rebound, Ini Rekomendasi 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi variatif dengan kecenderungan rebound seiring kondusifnya bursa saham regional. Ini rekomendasi tujuh saham.

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital memperkirakan, pada perdagangan awal pekan ini, IHSG diperkirakan masih akan bergerak bervariasi. “Namun secara technical berpeluang rebound dengan topangan sentimen positif dari bursa global dan Asia setelah data manufaktur China menunjukkan adanya pertumbuhan April lalu,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (4/5/2015). Indeks manufakturing PMI China April lalu di 50,1 di atas perkiraan 50,0.

Lebih jauh dia menjelaskan, perdagangan akhir April lalu, indeks masih diwarnai aksi jual pemodal meskipun tekanan jual mulai terbatas. IHSG bergerak fluktuatif 111 poin, sempat menguat 35 poin, namun masih tingginya resiko pasar dan menjelang libur panjang akhir pekan membuat pemodal lebih suka memegang cash sehingga IHSG tutup di teritori negatif melemah 19,138 poin (0,37%) di 5.086,435. “Ini merupakan posisi terendah penutupan IHSG sejak 18 November 2014 lalu,” ujarnya.

Tekanan jual terutama dimotori pemodal asing yang mencatatkan nilai penjualan bersih Rp1,32 triliun akhir April lalu. Tekanan jual pemodal terutama dipicu faktor valuasi menyusul kinerja perekonomian domestik kuartal pertama 2015 yang melambat yang berdampak pada kinerja emiten sektoral. “Itu sebagaimana tercermin dari pencapaian pendapatan dan laba kuartal I-2015 di bawah ekspektasi, sehingga diperlukan penyesuaian ke bawah,” papar dia.

Melemahnya kinerja perekonomian nasional yang terefleksi dari pencapaian kinerja emiten sektoral kuartal I-2015 merupakan dampak dari kebijakan uang ketat yang dijalankan Bank Indonesia (BI) sejak pertengahan tahun lalu dan tren pelemahan rupiah atas dolar AS. “Rupiah setahun terakhir telah terdepresiasi 14,7% di 13.084 akhir Maret lalu dibandingkan akhir kuartal I-2014 di 11.400,” tuturnya.

Dari sisi permintaan, daya beli masyarakat terus merosot akibat kebijakan pemerintahan Jokowi-JK mencabut sejumlah subsidi energi seperti TDL dan BBM di tengah tren penurunan harga minyak mentah sejak awal tahun ini.

Kekecewaan atas kinerja emiten sektoral kuartal I-2015 menjadi pemicu utama koreksi IHSG selama sepekan kemarin hingga 6,42% dan sepanjang April turun 7,8%. Penjualan bersih asing sepekan terakhir mencapai Rp7,10 triliun dan sepanjang April mencapai Rp9,5 triliun naik dari penjualan bersih Maret Rp5,4 triliun.

Sementara Wall Street akhir pekan lalu berhasil rebound rata-rata 1% setelah hari sebelumnya koreksi. Indeks DJIA dan S&P selama sepekan masing-masing koreksi 0,3% dan 0,4%. Pergerakan Wall Street pekan lalu lebih dipicu sentimen kinerja emiten kuartal I-2015 dan pertemuan The Fed yang belum menentukan tenggat waktu kenaikan tingkat bunganya karena data ekonomi AS yang kurang menggembirakan.

IHSG diperkirakan bergerak dengan kisaran support di 5.030 hingga resisten di 5.140. “Secara teknikal, support pertama IHSG berada di 5.030 dan support kedua di angka 4.980. Di sisi lain, resisten pertama di angka 5.140 dan resisten kedua di posisi 5.200.

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*