IHSG Variatif-Naik, Pertimbangkan 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi variatif cenderung menguat dalam kisaran support-resisten 5.110-5.175. Tujuh saham disodorkan sebagai bahan pertimbangan.

David Sutyanto, analis First Asia Capital mengatakan, tekanan jual terutama pada sesi dua akhir pekan lalu akhirnya membawa IHSG kembali ditutup di bawah 5.200 yakni di 5.148,379 atau melemah 40 poin (0,8%). “Hal ini terutama akibat anjloknya saham sektor semen setelah pemerintah mengumumkan penurunan harga jual semen Rp3.000 per sak untuk produksi semen perusahaan BUMN,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Senin (19/1/2015).

Sebelumnya, lanjut dia, ketika mengumumkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi subsidi sekitar 13% IHSG sempat menguat ke 5.204,493. “Tren penurunan harga minyak mentah dunia yang saat ini berada di bawah US$50 per barel, kemudian menjadi alasan penurunan harga BBM subsidi bulan ini,” ujarnya.

Dengan demikian, sudah dua kali penurunan harga BBM yang akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional karena inflasi akan turun yang kemudian mendorong konsumsi.

Selain itu, lanjut dia, belanja infrastruktur pemerintah yang bertambah sekitar Rp100 triliun akibat pengurangan subsidi BBM akan mendorong investasi. “Kedua hal tersebut, konsumsi dan belanja pemerintah, yang meningkat akan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini yang diperkirakan sekitar 5,5%,” papar dia.

Selama sepekan IHSG bergerak fluktuatif terkoreksi 1,3% terutama dipengaruhi faktor eksternal menyusul anjloknya harga sejumlah komoditas.

Memasuki perdagangan awal pekan ini IHSG diperkirakan berpeluang rebound. “Ini menyusul rebound-nya sejumlah pasar saham global akhir pekan lalu,” tuturnya.

Beigitu juga dengan rebound harga minyak mentah dunia hingga 5,3% di US$48,69 per barel yang akan memberikan dampak positif bagi saham berbasiskan komoditas. Akhir pekan lalu indeks DJIA dan S&P di Wall Street menguat  masing-masing 1,1% dan 1,3%.

Pasar kembali digerakkan dengan data ekonomi AS yang keluar seperti indeks sentimen konsumen Januari yang naik ke level tertinggi selama 11 tahun terakhir yakni di 98,2 di atas ekspektasi 94,2. Harga minyak yang rebound juga turut mengangkat harga saham sektor energi di Wall Street.

Pada perdagangan Senin (19/1/2015), IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dengan support di 5.110 dan resisten di 5.175 berpeluang rebound terbatas.

Secara teknikal, support pertama IHSG berada di posisi 5.110 dan support kedua di angka 5.075. Di sisi lain, resisten pertama berada di angka 5.170 dan resisten kedua di posisi 5.200.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*