IHSG Variatif-Naik, Ini Rekomendasi 6 Enam

INILAHCOM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi bervariasi berpeluang menguat terbatas dalam kisaran 4.335-4.390. Enam saham disodorkan sebagai bahan pertimbangan. Apa saja?

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital memperkirakan, memasuki perdagangan awal pekan ini, pergerakan IHSG masih berfluktuatif mengantisipasi pertemuan The Fed pekan ini. “Sentimen pasar masih akan terfokus pada isu global dan kawasan terutama menyangkut perkembangan ekonomi China dan kenaikan tingkat bunga di AS,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (14/9/2015).

Sedangkan dari domestik, lanjut dia, indeks akan dipengaruhi pergerakan rupiah atas dolar AS. “Perekonomian China masih menghadapi tantangan perlambatan pertumbuhan sebagaimana terlihat dari lemahnya data-data ekonomi China yang keluar,” ujarnya.

Pada perdagangan awal pekan ini, IHSG diperkirakan David bergerak bervariasi dengan support 4.335 dan resisten di 4.390 berpeluang menguat terbatas. “Secara teknikal, support pertama IHSG berada di              4.335 dan support kedua di level 4.290. Di sisi lain, resistance pertama di angka 4.390 dan resistance kedua di level 4.420,” papar dia.

Akhir pekan lalu, IHSG bergerak konsolidasi dalam rentang terbatas dan nilai transaksi yang tipis, namun berhasil tutup positif atau menguat 17,207 poin (0,4%) di 4.360,468. Nilai transaksi di pasar reguler tidak sampai Rp3 triliun dan pemodal asing masih mencatatkan nilai penjualan bersih Rp57 miliar.

Sentimen pasar masih diliputi kekhawatiran menyusutnya likuiditas di pasar global mengantisipasi rencana kenaikan tingkat bunga The Fed menjelang pertemuan The Fed pekan ini dan depresiasi rupiah atas dolar AS yang berlanjut hingga menembus Rp14.300 akhir pekan lalu.

Kondisi ini membuat rebound di pasar saham bersifat terbatas di tengah mulai redanya kekhawatiran gejolak pasar saham China. “Dilihat selama sepekan terakhir, IHSG bergerak anomali dengan tren pasar saham global dan kawasan yang umumnya berhasil rebound,” ucapnya.

Selama sepekan IHSG terkoreksi 1,24% melanjutkan koreksi pekan sebelumnya 0,69%. Sedangkan sejumlah indeks saham utama global pekan kemarin seperti indeks saham Wall Street berhasil menguat rata-rata 2%, indeks Nikkei Jepang naik 2,6%, Hangseng Hongkong naik 3,2% dan ST Singapura naik 0,8% selama sepekan.

Kondisi ini mencerminkan kekhawatiran pasar masih tinggi terutama terkait depresiasi rupiah atas dolar AS sebagai dampak penguatan dolar atas mata uang emerging market menjelang pertemuan The Fed pekan ini. Sepekan kemarin rupiah kembali melemah 0,9% melanjutkan pelemahan pekan sebelumnya 1,2%.

Sepanjang tahun ini, rupiah terhadap dolar AS telah melemah 15% secara year to data. Paket kebijakan September 1 yang diumumkan Presiden Jokowi pekan kemarin belum banyak membantu sentimen pasar dalam jangka pendek sebagaimana terlihat pelemahan rupiah masih saja terjadi. Di pasar saham tekanan jual pemodal asing terus berlanjut seiring depresiasi rupiah atas dolar AS.

Nilai penjualan bersih asing pekan kemarin mencapai Rp1,82 triliun meningkat dari pekan sebelumnya Rp830 miliar.                  

Di atas semau itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*