IHSG Variatif-Koreksi, Ini Saran Tujuh Saham

INILAHCOM, Jakarta- Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diperkirakan variati cenderung melemah dengan support di 4.770 dan resisten di 4.830. Inilah rekomendasi tujuh saham.

David Sutyanto, analis First Asia Capital mengatakan, pada perdagangan Selasa ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi namun cenderung terkoreksi. “Koreksi ini menyusul minimnya insentif positif di pasar,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa (4/8/2015).

Pasar juga, lanjut dia, mencermati pergerakan rupiah atas dolar AS yang sudah menembus level Rp13.500 per dolar AS. “IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4.770 dan resisten di 4.830,” ujarnya.

Secara teknikal, support pertama berada di angka 4.770 dan support kedua di posisi 4.750. Di sisi lain, resisten pertama di angka 4.830 dan resisten kedua di level 4.860.

Sementara itu, IHSG kemarin bergerak bervariasi di tengah minimnya insentif positif di pasar. Aksi beli selektif terutama melanda saham emiten bank BUMN berkapitalisasi besar seperti saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang kemarin menguat 4,5%. Sedangkan aksi ambil untung terutama melanda saham sektor konsumsi, perdagangan, dan pertambangan.

Kemarin, IHSG akhirnya ditutup relatif flat melemah 2 poin di 4.800,182. “Penguatan lanjutan IHSG tertahan setelah pasar kawasan Asia kemarin cenderung bergerak di teritori negatif,” ucapnya.

Sentimen negatif kawasan Asia kemarin dipicu data manufaktur China yang kembali mengindikasikan perlambatan ekonomi negara tersebut. Indeks Caixin Final Manufacturing China Juli lalu turun ke 47,8 terendah sejak Juli 2013.

Dari domestik data inflasi Juli sebesar 0,93% secara bulanan dan 7,26% (yoy) cenderung diresponspositif karena sudah diperkirakan sebelumnya. Pasar memperkirakan inflasi ke depan cenderung akan turun pasca-Idul Fitri.

Saat ini, pasar tengah menanti data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal dua yang diperkirakan masih di bawah 5% namun lebih tinggi dari kuartal pertama sebesatr 4,7% (yoy).

Sementara Wall Street tadi malam bergerak di teritori negatif setelah harga komoditas kembali anjlok menyusul meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi setelah aktivitas manufaktur China Juli lalu kembali mengalami kontraksi.

Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,52% dan 0,28% tutup di 17.598,20 dan 2.098,04. Harga minyak mentah di AS kembali anjlok 3,81% di US$45,72 per barel.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*