IHSG Terkoreksi Lagi, Ini Saran 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi melemah dalam kisaran 4.410-4.490. Inilah rekomendasi untuk tujuh saham. Apa saja?

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, selama sepekan harga minyak mentah telah anjlok 8,6%. “Harga komoditas yang anjlok, kekhawatiran suramnya outlook perekonomian global dan kenaikan tingkat bunga the Fed akhir tahun ini menjadi katalis negatif di pasar saham global sepekan kemarin,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (16/11/2015).

Melanjutkan perdagangan awal pekan ini, perdagangan saham akan cenderung bervariasi dibayangi meningkatnya risiko pasar global. “Kondisi ini bisa memicu berlanjutnya arus dana asing yang keluar dari pasar saham,” ujarnya.

IHSG diperkirakan David, bergerak dengan support di 4.410 dan resisten di 4.490 cenderung koreksi. Secara teknikal, support pertama IHSG berada di 4.440 dan support kedua di angka 4.410. “Di sisi lain, resisten pertama berada di angka 4.490 dan resisten kedua di level 4.520,” tuturnya. 

Akhir pekan lalu, di tengah sentimen negatif pasar global dan kawasan, IHSG bergerak anomali dibandingkan pergerakan bursa kawasan Asia yang bergerak di teritori negatif, menyusul meningkatnya risiko pasar global setelah anjloknya harga minyak mentah dunia. IHSG berhasil tutup menguat 10,613 poin (0,24%) di 4.472,838.

Penguatan terbatas IHSG dipicu aksi pemodal lokal melakukan rebalancing portofolio dan keluarnya data transaksi berjalan kuartal III-2015 yang dirilis Bank Indonesia (BI) akhir pekan lalu. Defisit transaksi berjalan kuartal III turun mencapai US$4 miliar atau 1,86% Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan kuartal II sebesar US$4,2 miliar atau 1,95% PDB.

Namun demikian, lanjut dia, nilai transaksi relatif tipis hanya mencapai Rp3,2 triliun di pasar reguler. Selama sepekan IHSG terkoreksi 2% dan nilai tukar rupiah melemah 0,6% di Rp13.633 per dolar AS.

Koreksi terutama dipicu keluarnya dana asing di pasar saham hingga mencapai Rp1,5 triliun sepekan terakhir. “Ini mencerminkan risiko capital outflow masih relatif tinggi,” tandas dia.

Sementara bursa saham global akhir pekan kemarin kembali bergerak di teritori negatif. Indeks Eurostoxx di zona Euro terkoreksi 0,8% menyusul melambatnya pertumbuhan ekonomi Jerman kuartal III-2015 sebesar 0,3% secara kuartalan dibandingkan kuartal sebelumnya 0,4%.

Di Wall Street, indeks saham utama tekroreksi di atas 1%. Selama sepekan indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 3,7% dan 3,6% di 17245,24 dan 2023,04. Harga minyak mentah di AS akhir pekan lalu turun 2,4% di US$40,73 per barel.           

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*