IHSG Terangkat Wall Street, Ini Saran 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta- Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi melaju di zona hijau seiring perburuan pasar atas saham-saham yang jenuh jual. Tujuh saham direkomendasikan sebagai bahan pertimbangan.

David Sutyanto, analis First Asia Capital mengatakan, melanjutkan perdagangan Kamis (27/8/2015), dukungan penguatan dari Wall Street, akan kembali mengangkat aksi beli pemodal. “Harga sejumlah saham unggulan yang sudah jenuh jual akan diburu pemodal memanfaatkan kondusifnya pasar saham global,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Kamis (27/8/2015).

IHSG berpeluang menguat menembus level 4.300. “Sedangkan level support di 4.160. Secara teknikal, support pertama IHSG berada di 4.160 dan support kedua dia angka 4.110. Di sisi lain, resisten pertama berada di angka 4.250 dan resisten kedua di angka 4.300,” ujarnya.

Perdagangan saham kemarin berlangsung bervariasi di tengah masih tingginya risiko pasar dan aksi beli selektif pemodal memanfaatkan harga saham sektoral yang relatif murah. IHSG sempat anjlok 67 poin pada sesi pertama perdagangan, namun di akhir sesi aksi beli selektif pemodal akhirnya berhasil mengangkat IHSG tutup di teritori positif, menguat 9,232 poin (0,22%) di 4.237,733.

Penguatan IHSG kemarin masih dibayangi risiko depresiasi rupiah atas dolar AS yang berada di Rp14.100 dan berlanjutnya arus dana asing yang keluar. “Nilai penjualan bersih asing kemarin mencapai Rp527,58 miliar,” ucapnya.

Sepanjang Agustus ini saja hingga kemarin penjualan bersih asing di pasar saham telah mencapai Rp10,21 triliun.Dampak depresiasi rupiah sebagai akibat devaluasi Yuan China dan rencana kenaikan tingkat bunga The Fed untuk pertama kali sejak 2006 lalu telah meningkatkan kekhawatiran berlanjutnya perlambatan ekonomi domestik yang sebelumnya telah tertekan akibat kebijakan uang ketat Bank Indonesia (BI).

BI pekan ini kembali menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi di kisaran 4,7% hingga 5,1% dari sebelumnya 5%-5,4%.

Sementara Wall Street tadi malam berhasil kembali bullish menghentikan koreksi dalam enam hari perdagangan sebelumnya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat tajam 3,95% dan 3,90% tutup di 16.285,51 dan 1.940,51.

Sedangkan harga minyak mentah koreksi 1,04% di US$38,90 per barel dan harga emas turun 1,2% di US$1124,90 per troi ons.

Aksi beli balik pemodal di Wall Street merupakan aksi ‘short covering’ ditopang sentimen redanya tekanan jual di pasar saham China menyusul langkah People’s Bank of China (PBoC)menurunkan kembali tingkat bunganya 25 bp dan data-data ekonomi AS yang keluar menunjukkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut terus berlanjut.

Angka durable goods orders Juli lalu meningkat 2% secara bulanan di atas estimasi sebelumnya yang memperkirakan turun 0,4%. Sebelumnya angka penjualan rumah baru  Juli naik mencapai 507 ribu unit dibandingkan bulan sebelumnya 481 ribu unit. Indeks kepercayaan konsumen di AS Agustus ini naik ke 101,5 di atas estimasi 92,8.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*