IHSG Rentan Koreksi, Ini Rokemendasi 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi fluktuatif dalam rentang konsolidasi 5.125-5.200 dan rentan terkoreksi. Ini rekomendasi untuk tujuh saham.

David Sutyanto, analis First Asia Capital mengatakan, setelah sempat terkoreksi 25 poin pada penutupan sesi pertama, IHSG akhirnya berhasil ditutup di teritori positif menguat 13,997 poin (0,27%) di 5.166,09 kemarin. “Aksi beli terutama dimotori pemodal local,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Rabu (21/1/2015).

Kondisi itu, lanjut dia, tercermin dari asing yang masih mencatatkan penjualan bersih hingga Rp337 miliar pada perdagangan kemarin. “Saham-saham yang bergerak di sektor semen dan infrastruktur yang dalam dua sesi perdagangan sebelumnya terkoreksi, kemarin berhasil rebound,” ujarnya.

Penguatan IHSG kemarin juga ditopang technical rebound sejumlah saham yang bergerak di pertambangan meskipun harga komoditasnya masih bergerak dalam tren bearish. “Penguatan IHSG kemarin sejalan dengan tren pasar saham kawasan yang umumnya bergerak di teritori positif,” papar dia.

Sentimen positif kawasan terutama dipicu data pertumbuhan ekonomi China kuartal terakhir 2014 yang tumbuh 7,3% di atas perkiraan pasar 7,2%. Ekonomi China sepanjang 2014 lalu mengalami perlambatan dengan pertumbuhan 7,4% dibandingkan tahun sebelumnya tumbuh 7,7%.

“Saat ini pasar tengah menanti hasil pertemuan bank sentral Eropa (ECB) Kamis ini yang diperkirakan akan mengeluarkan kebijakan stimulus dengan dana hingga di atas 500 miliar euro,” ucapnya.

Menurut David, pengucuran stimulus akan memberikan insentif positif bagi pasar global untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut di tengah perkiraan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi global. “Pertumbuhan global oleh IMF tahun ini diperkirakan hanya 3,5% turun dari proyeksi sebelumnya 3,8%,” kata dia.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi telah berdampak pada pergerakan pasar saham global tadi malam. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street bergerak fluktuatif meskipun akhirnya berhasil ditutup tipis di teritori positif.

Indeks DJIA ditutup flat di 17.515,23 dan S&P hanya naik 0,2% di 2.022,55. Sebaliknya harga minyak mentah kembali merosot 4,7% di US$46,39 per barel dan emas melanjutkan penguatan naik 1,4% di US$1.293,2 per troy ons.

Pada perdagangan Rabu (21/1/2015), IHSG diperkirakan David bergerak fluktuatif dalam rentang konsolidasi. “Hasil pertemuan ECB Kamis pekan ini yang akan memutuskan pelaksanaan stimulus akan menjadi katalis pergerakan pasar,” ucapnya.

IHSG akan bergerak dengan support di 5.125 dan resisten di 5.200 namun rentan koreksi. “Sebab, ada  kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan tren pelemahan rupiah atas dolar AS,” imbuhnya.

Secara teknikal, support pertama berada di angka 5.125 dan support kedua di posisi 5.110. Di sisi lain, resisten pertama berada di angka 5.200 dan resisten kedua di level 5.225.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*