IHSG Rawan, Inilah Rekomendasi 6 Saham

INILAHCOM, Jakarta- Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi masih rawan koreksi seiring kekhawatiran memburuknya perekonomian China dan depresiasi rupiah. Inilah rekomendasi untuk enam saham.

Melanjutkan perdagangan awal pekan kedua September ini, IHSG diperkirakanDavid Sutyanto, analis First Asia Capital, rawan koreksi. “Kerawanan tersebut menyusul minimnya insentif positif, sedangkan sentiment negatif cenderung menguat,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Senin (7/9/2015).

Masih kuatnya kekhawatiran pemburukan perekonomian China dan depresiasi rupiah atas dolar AS yang terus berlanjut, ditegaskan David, telah memaksa pemodal menghindari aset berisiko.

IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4.370 dan resisten di 4.430.“Secara teknikal, support pertama IHSG berada di 4.400 dan support kedua di angka 4.370. Di sisi lain, resisten pertama berada di angka 4.430 dan resisten kedua di level 4.450,” ujarnya.

Sementara itu, akhir pekan lalu, IHSG gagal melanjutkan penguatannya menyusul meningkatnya kembali kekhawatiran perlambatan ekonomi China dan depresiasi rupiah atas dolar AS yang akhir pekan lalu berada di Rp14.178 atau melemah 1,2% selama sepekan terakhir.

IHSG akhir pekan lalu tutup di 4.415,343 melemah 17,768 poin (0,40%) dan selama sepekan melemah 0,69%. Sepekan kemarin IHSG bergerak fluktuatif, sempat menyentuh 4.510 tertinggi dan terendah di 4.350. “Pasar yang masih berisiko juga tercermin dari masih derasnya arus dana asing yang keluar,” ucapnya.

Penjualan bersih asing sepekan kemarin mencapai Rp830,85 miliar melanjutkan pekan sebelumnya yang mencapai Rp1,88 triliun. Sentimen pasar yang menggerakkan indeks sepekan kemarin terutama dipicu sentiment eksternal terutama pergerakan pasar saham kawasan Asia yang dimotori dengan sentimen China. Itu menyusul kekhawatiran memburuknya ekonomi negara tersebut.

Selain fokus pada perkembangan ekonomi China, pasar akhir pekan kemarin digerakkan dengan spekulasi kenaikan tingkat bunga The Fed menjelang pertemuan The Fed pada pekan ketiga September ini. Spekulasi tersebut menyusul kuatnya data ekonomi AS yang keluar, terutama turunnya tingkat pengangguran di AS Agustus lalu menjadi 5,1% dari bulan sebelumnya 5,3%.

Menjelang pertemuan The Fed September ini, Wall Street akhir pekan lalu turut tertekan spekulasi kenaikan tingkat bunga The Fed. Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 1,66% dan 1,53% tutup di 16.102,38 dan 1.921,22.

Selama sepekan, indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 3,25% dan 3,4% terutama dipicu meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi global setelah data-data perekonomian China cenderung memburuk.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*