IHSG Minim Katalis, Ini Saran 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta-Perdagangan terakhir di pekan ini sebelum libur Paskah, IHSG diprediksi bergerak dalam rentang konsolidasi rawan koreksi menyusul minimnya insentif positif di pasar. Tujuh saham jadi bahan pertimbangan.

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital memperkirakan, melanjutkan perdagangan terakhir di pekan ini sebelum libur Paskah, IHSG bergerak dalam rentang konsolidasi rawan koreksi menyusul minimnya insentif positif di pasar. “Turunnya sejumlah harga komoditas tambang dan energi tadi malam akan berdampak pada pergerakan harga saham berbasiskan komoditas,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Kamis (24/3/2016).

Penguatan dolar juga, lanjut dia, akan berimbas pada pergerakan rupiah yang berpotensi melemah. “IHSG diperkirakan bergerak di support 4.810 dan resisten di 4.890 cenderung koreksi dengan volume perdagangan yang tipis,” ujarnya.

Secara teknikal, support pertama IHSG berada di angka 4.840 dan support kedua di posisi 4.810. “Di sisi lain, resisten pertama di angka 4.890 dan resisten kedua di level 4.910,” ucap David.

Perdagangan saham kemarin masih dilanda aksi ambil untung. Hampir sepanjang perdagangan bergerak di teritori negatif, namun di akhir sesi IHSG berhasil mengurangi koreksinya ditutup di 4854,176 atau hanya koreksi 1,931 poin (0,04%). Nilai transaksi relatif menurun hanya mencapai Rp4,2 triliun di Pasar Reguler, mengantisipasi libur paskah akhir pekan ini.

Koreksi IHSG kemarin terutama dipicu aksi jual atas saham-saham yang bergerak di sektor tambang dan infrastruktur. Sedangkan saham sektor konsumsi kemarin berhasil rebound setelah tertekan dalam beberapa sesi perdagangan sebelumnya.

Koreksi IHSG kemarin sejalan dengan koreksi yang juga terjadi di pasar saham emerging market menyusul spekulasi pasar kenaikan tingkat bunga AS kemungkinan terjadi di April mendatang yang memicu penguatan dolar AS dan koreksi di harga minyak mentah. The MSCI Asia Pacific kemarin sore koreksi 0,9%.

Sementara Wall Street tadi malam tutup koreksi masing-masing 0,45% dan 0,64% di 17.502,59 dan 2.036,71. Indeks Nasdaq koreksi 1,1% di 4.768,86. Koreksi tersebut terutama dipicu menguatnya dolar AS dan koreksi harga minyak mentah hingga di bawah US$40 per barel.

Penguatan dolar AS dipicu komentar penjabat The Fed yang memberikan sinyal The Fed kemungkinan akan menaikkan bunga di April mendatang. Penguatan dolar AS dan data melonjaknya suplai minyak mentah pekan lalu di AS membuat harga minyak mentah koreksi 4% di US$39,76 per barel.

Data pemerintah AS menyebutkan cadangan minyak mentah AS pekan lalu melonjak 9,4 juta barel mencapai 592,5 juta barel. Kenaikan ini jauh di atas perkiraan analis sebelumnya 2,5 juta barel. Saham-saham sektor energi kembali tertekan menyusul turunnya harga minyak mentah.

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*