IHSG Masih Rawan, Ini Saran 6 Saham

INILAHCOM, Jakarta- Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi masih rawan terkena koreksi lanjutan seiring meningkatnya risiko pasar negara-negara berkembang. Ini rekomendasi untuk enam saham.

David Sutyanto, analis First Asia Capital mengatakan, pada perdagangan Rabu (19/8/2015), di tengah meningkatnya risiko pasar di emerging market, IHSG diperkirakan rawan terkena koreksi lanjutan.

“Minimnya sentimen positif sedangkan perkembangan ekonomi baik domestik maupun kawasan emerging market terutama China cenderung memburuk telah memicu tekanan jual di aset berisiko,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

IHSG diperkirakan David bergerak dengan support di 4.480 dan resisten di 4.560. Secara teknikal, support pertama IHSG berada di 4.480 dan support kedua di angka 4.450. Di sisi lain, resisten pertama di angka 4.560 dan resisten kedua di angka 4.600.

Tekanan jual kembali melanda perdagangan saham kemarin. IHSG gagal melanjutkan rebound dan ditutup anjlok 1,6% di 4.510,478. Pemodal kembali mengkhawatirkan perlambatan ekonomi domestik menyusul memburuknya kinerja perdagangan Juli.

Selain itu, dari eksternal tekanan jual turut dipicu memburuknya pasar saham emerging market yang dipicu anjloknya pasar saham China dan Bangkok Thailand. Data perdagangan Indonesia Juli lalu yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS)kembali menunjukkan penurunan.

Ekspor Juli mencapai US$11,41 miliar, turun 15,53% secara bulanan dan 19,23% secara tahunan. Ini merupakan penurunan terburuk sejak Agustus 2012. “Sedangkan impor Juli mencapai US$10,07 miliar turun 22,36% secara bulanan dan 28,44% secara tahunan,” imbuhnya.

Sedangkan dari eksternal, pasar terimbas anjloknya indeks saham China, seperti Shanghai Composite yang anjlok 6% lebih. Sedangkan indeks SET Bangkok anjlok 2,6% menyusul ledakan bom yang menewaskan sejumlah orang dari berbagai bangsa. Penjualan bersih asing kemarin mencapai Rp513,76 miliar.

Nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin kembali melemah di Rp13.831. Sementara  Wall Street tadi malam juga gagal melanjutkan penguatannya. Indeks DJIA dan S&P bergerak bervariasi namun tutup di teritori negatif masing-masing koreksi 0,19% dan 0,26% tutup di 17511,34 dan 2096,92.

Koreksi terutama dipicu penurunan saham Wal-Mart dan saham berbasiskan komoditas menyusul kekhawatiran perlambatan ekonomi China yang kembali menekan harga sejumlah komoditas tambang tambang. Di sisi lain sentimen positif ditopang data perumahan di AS yang menunjukkan pertumbuhan Juli lalu.

Pembangunan rumah baru di AS Juli lalu mencapai 1,21 juta unit, tertinggi dalam delapan tahun terakhir, bertambah dibandingkan bulan sebelumnya 1,20 juta unit. 

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*