IHSG Masih Rawan, 7 Saham Disodorkan

INILAHCOM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi bergerak di teritori negatif menyusul minimnya insentif positif dan tipisnya nilai transaksi dalam kisaran 5.125-5.190. Meski begitu, tujuh saham disodorkan.

David Sutyanto, analis First Asia Capital mengatakan, aksi ambil untung kembali berlanjut terutama oleh pemodal asing yang menekan IHSG hingga 50,935 poin atau hampir 1% di 5.169,06 pada perdagangan kemarin. Pemodal asing mencatatkan nilai penjualan bersih hingga Rp440 miliar di tengah nilai transaksi yang tipis hanya Rp4,2 triliun di pasar reguler.

Sejumlah saham unggulan seperti Astra Internasional, Perusahaan Gas Negara dan Semen Indonesia banyak dilepas pemodal asing. “Sedangkan saham emiten sektor transportasi seperti Garuda Indonesia (GIAA) menguat hingga 4% menyusul anjloknya harga minyak mentah dunia hingga di bawah US$50 per barel,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Rabu (7/1/2014).

Koreksi IHSG kemarin, lanjut dia, sejalan dengan koreksi yang terjadi di sejumlah pasar saham global dan pasar Asia Pasifik. “Itu terutama dikhawatirkan dengan tren bearish harga minyak mentah dunia dan perkembangan yang kurang kondusif di zona Euro,” ujarnya.

Zona euro terkait dengan ketidakpastian politik di Yunani menjelang pemilihan umum akhir Januari ini. The MSCI Asia-Pacific  Index kemarin terkoreksi 1,9% di 134,78.

Sementara indeks saham utama bursa global, Wall Street dan zona Euro, tadi malam kembali melanjutkan koreksinya. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing terkoreksi 0,74% dan 0,89% di 17.371,64 dan 2.002,61. Indeks Eurostoxx di zona Euro terkoreksi 0,5% di 3.007,91.

Pasar saham global kembali dikhawatirkan dengan tren bearish harga minyak mentah dunia yang tadi malam di AS kembali anjlok 4,5% di USD47,79 per barel. Sebaliknya pasar memilih aset yang aman seperti emas yang kembali menguat 1,24% di US$1.218,90 per troy ons.

Kondisi pasar global yang kembali ditandai keluarnya pemodal dari aset beresiko dan pelemahan rupiah atas dolar AS yang kemarin menembus level 12.600 memberikan sentimen negatif bagi pergerakan IHSG.

Pemodal terutama asing cenderung merealisasikan keuntungan yang sudah terjadi sepanjang tahun lalu. “IHSG sepanjang 2014 lalu menguat 22%. Tren melemahnya rupiah membuat pemodal asing kurang nyaman menyimpan aset berdenominasi rupiah,” timpal dia.

Pada perdagangan Rabu (7/1/2014), IHSG diperkirakan David masih akan bergerak di teritori negatif menyusul minimnya insentif positif di tengah tipisnya nilai transaksi. “IHSG akan bergerak dengan support di 5.125 dan resisten di 5.190,” ucapnya.

Secara teknikal, support pertama IHSG berada di 5.140 dan support kedua di angka 5.125. Di sisi lain, resisten pertama berada di angka 5.190 dan resisten kedua di angka 5.210.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*