IHSG Lesu, Bos BEI: Hanya sesaat, Barang Kita Masih Bagus

Jakarta -Isu kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) cukup menekan pasar keuangan Indonesia.

Mau tidak mau, suka tidak suka, isu ini cukup ampuh membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot dan pernah mencapai 4.100 dan membuat nilai tukar rupiah bertekuk lutut ke level Rp 14.400/US$.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio berharap, suku bunga The Fed tidak dinaikkan dalam waktu dekat.

“Ada debat panjang, beberapa penganut mazhab The Fed ada yang bilang naik ada yang turun, mau tidak mau, suka tidak suka memang berdampak ke kita, jadi sekarang cuma bisa berdoa semoga The Fed jangan dinaikkan dulu deh,” ujarnya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (16/9/2015).

Menurutnya, pengaruh The Fed ini di luar kekuasaan investor. Indonesia memang cukup bergantung pada kondisi perekonomian global.

“Ya hanya nunggu, karena di luar kekuasaan kok,” katanya.

Menurut Tito, AS tidak akan terus-menerus menguatkan nilai tukarnya. Semakin kuat maka daya saing juga tidak akan kompetitif.

“Kalau dolar menguat, daya saingnya kan menurun, nah itu yang kita tunggu,” ucap dia.

Tito meyakini, pelemahan IHSG dan rupiah hanya bersifat sementara hingga kepastian The Fed selesai. Selanjutnya, pasar keuangan akan kembali normal.

“Tapi buat saya itu hanya sesaat, barang kita masih bagus kok semuanya, sayang kalau jual sekarang, 80% perusahaan yang di bursa, untung semua,” katanya.

Tito menyebutkan, BEI sebagai otoritas di pasar modal melakukan mengeluarkan berbagai stimulus dengan membolehkan emiten di pasar modal melakukan pembelian kembali (buyback) saham tanpa RUPS agar bursa saham tidak tertekan terus-menerus.

“Perusahaan itu tahu perusahaannya bagus, dia sayang kalau sampai turun makanya banyak yang melakukan buyback. Yang 10% auto rejection kita tidak dicabut, kita masih tahan itu,” kata Tito.

(drk/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*