IHSG di Teritori Negatif, Ini Saran 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi berada di teritori negatif seiring meningkatnya risiko pasar global. Inilah saran untuk tujuh saham.

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, meningkatnya risiko pasar global akan membuat IHSG kembali di zona negatif. “Risiko tersebut ditandai dengan penguatan dolar AS dan memburuknya outlook pertumbuhan ekonomi global setelah perekonomian China memburuk,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Selasa (10/11/2015).

 IHSG diperkirakan David akan kembali bergerak di teritori negatif setelah kemarin gagal bertahan di atas 4.500. “IHSG diperkirakan bergerak dengan kisaran 4.460 hingga 4.540,” tuturnya.

Secara teknikal, support pertama IHSG berada di 4.460 dan support kedua di posisi 4.420. “Di sisi lain, resisten pertama di angka 4.540 dan resisten kedua di angka 4.590,” ucapnya.

IHSG kemarin kembali tertekan setelah resiko pasar meningkat dipicu data perdagangan China Oktober yang memburuk. IHSG tutup koreksi 67,045 poin  (1,47%) di 4.499,507. Koreksi IHSG kemarin berlangsung di tengah nilai transaksi yang tipis.

Nilai transaksi di Pasar Reguler kemarin hanya mencapai Rp3,11 triliun jauh di bawah rata-rata harian pekan kemarin yang mencapai Rp3,82 triliun. Koreksi ini terutama dipicu kekhawatiran pasar atas perkembangan ekonomi China yang memburuk.

Nilai ekspor China Oktober lalu turun 6,9% (yoy) mencapai US$192,4 miliar. Sedangkan nilai impor China Oktober anjlok 18,8% (yoy) mencapai US$130,8 miliar.               

Memburuknya perekonomian China akan berimbas negatif bagi perekonomian kawasan Asia terutama Indonesia yang memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan China. Sebelumnya pasar saham emerging market telah tertekan oleh rencana kenaikan tingkat bunga The Fed menjelang akhir tahun ini.

Nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin melemah 0,6% di Rp13644 dan data cadangan devisa Indonesia akhir Oktober lalu turun US$1 miliar menjadi US$100,7 miliar. Ini merupakan level terendah sejak Januari 2014. Kombinasi faktor eksternal dan internal tersebut telah memicu kembali meningkatnya resiko capital outflow yang berakibat tertekannya kembali aset beresiko.

Sementara pasar saham global tadi malam ikut terimbas data perekonomian China dan antisipasi kenaikan tingkat bunga The Fed akhir tahun ini yang memicu penguatan dolar AS. Indeks saham di Wall Street koreksi 1%.

Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 1% tutup di 17730,48 dan 2078,58. Sedangkan indeks Eurosroxx di kawasan Euro koreksi 1,44% di 3418,36. Penguatan dolar AS turut menekan harga minyak mentah tadi malam hingga 0,7% di US$43,99 per barrel.

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*