IHSG dan Rupiah Kompak Melemah di Awal Pekan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 13 poin akibat kekhawatiran naiknya suku bunga AS. Sentimen ini juga membuat mata uang Garuda loyo.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah. Dolar AS berada di Rp 13.691 dibandingkan posisi pada perdagangan sore pekan lalu di Rp 13.533.

Pada perdagangan preopening, IHSG turun 13,133 poin (0,29%) ke level 4.553,419. Sedangkan Indeks LQ45 melemah 3,451 poin (0,44%) ke level 780,378.

Membuka perdagangan awal pekan, Senin (9/11/2015), IHSG berkurang 20,593 poin (0,45%) ke level 4.545,959. Indeks LQ45 mundur 5,567 poin (0,71%) ke level 778,262.

Aksi jual langsung ramai sejak pembukaan perdagangan. Alhasil tak satu pun indeks sektoral di lantai bursa yang mampu menguat,

Hingga pukul 9.05 waktu JATS, terpangkas 21,140 poin (0,46%) ke level 4.545,412. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 5,619 poin (0,72%) ke level 778,210.

Akhir pekan lalu IHSG menipis 10 poin di tengah perdagangan yang sepi. Investor asing kembali melepas saham-saham unggulan.

Wall Street berakhir datar menutup perdagangan akhir pekan. Data tenaga kerja AS yang naik cukup tinggi menjadi sinyal suku bunga The Federal Reserve (The Fed) bisa naik dalam waktu dekat.

Bursa-bursa regional bergerak variatif pagi ini setelah merespons data tenaga kerja AS. Rencana naiknya suku bunga AS jadi sentimen negatif.

Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 melonjak 301,56 poin (1,57%) ke level 19.567,16.
  • Indeks Hang Seng anjlok 183,71 poin (0,80%) ke level 22.867,33.
  • Indeks Komposit Shanghai naik 31,25 poin (0,87%) ke level 3.621,28.
  • Indeks Straits Times turun 6,67 poin (0,22%) ke level 3.003,80.

(ang/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*