IHSG Cetak Rekor, Ini Rekomendasi 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta – IHSG telah mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI) di atas 5.300 seiring sentimen stimulus European Central Bank (ECB). Ini rekomendasi untuk tujuh saham.

David Sutyanto, analis First Asia Capital mengatakan, sepanjang pekan ini hingga kemarin pasar saham bergerak dalam tren bullish seiring dengan kondusifnya iklim pasar global dan optimisme perbaikan ekonomi nasional tahun ini. “Terutama, dengan redahnya tekanan inflasi menyusul tren bearish harga minyak mentah dunia saat ini,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Jumat (23/1/2015).

IHSG kemarin menguat 37,917 poin (0,73%) ke level tertinggi baru di 5.253,183. Aksi beli pelaku pasar terutama menyasar sejumlah saham sektoral yang diuntungkan dengan redahnya tekanan inflasi seperti sektor konsumsi, properti, semen, jasa konstruksi, dan perdagangan.

Penguatan rupiah le level 12.451 per dolar AS turut memicu sentimen positif pasar. “Tingginya minat beli tercermin dari meningkatnya nilai transaksi di Pasar Reguler yang mencapai Rp6,73 triliun di atas rata-rata harian sepanjang Januari ini yang hanya Rp4,58 triliun,” ujarnya.

Dari faktor eksternal, optimisme pasar didorong keputusan European Central Bank (ECB) meluncurkan paket stimulus meniru program Quantitative Easing (QE) The Fed, dengan melakukan pembelian obligasi negara maupun korporasi. “Kemarin ECB menyepakati dana 60 miliar euro setiap bulan untuk pembelian obligasi mulai Maret 2015 hingga September 2016,” papar dia.

Total dana yang dialokasikan mencapai 1 triliun euro, dua kali lipat dari perkiraan awal sebesar 500 miliar euro. “Kucuran dana ini diharapkan bisa mencegah tekanan deflasi yang melanda kawasan tersebut dan mencapai target inflasi 2%,” ucapnya.

Merespons putusan ECB tersebut, bursa saham global kembali rally tadi malam. Di zona Euro indeks saham Eurostoxx menguat 1,62% di 3.322,65. Sedangkan di Wall Street indeks S&P dan DJIA masing-masing menguat 1,53% dan 1,48% tutup di 2.063,15 dan 1.7813,98.

Sementara harga minyak mentah di AS kembali drop ke US$46,49 per barel setelah Energy Information Administration (EIA) mengumumkan cadangan minyak mentah AS meningkat 10,1 juta barel, di atas estimasi pasar 2,6 juta barel, mencapai 397,9 juta barel. “Ini merupakan level terbesar dalam 14 tahun terakhir,” ungkap dia.

Pada perdagangan akhir pekan ini, IHSG akan kembali melanjutkan penguatannya menyusul optimisme pasar atas membanjirnya likuiditas di pasar setelah program ECB memutuskan paket stimulusnya hingga 1 triliun euro.

IHSG mencetak level tertinggi baru dengan resisten di 5.300. Sedangkan level support di 5.225. Secara teknikal, support pertama IHSG berada di 5.225 dan support kedua di angka 5.170. Di sisi lain, resisten pertama berada di angka 5.275 dan resisten kedua di posisi 5.300.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*