IHSG Catatkan Rekor Tertinggi, Ini Saran 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi bergerak dalam kisaran support-resisten 5.370-5.435 dengan peluang mencatatkan rekor tertinggi baru. Inilah rekomendasi 7 saham.

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, penguatan IHSG akhir pekan lalu diwarnai aksi ambil untung menjelang penutupan. IHSG setelah sempat menguat 36 poin pada sesi awal akhirnya ditutup hanya menguat 9,655 poin (0,2%) di 5.400,104.

“Ini merupakan level tertinggi baru penutupan IHSG dengan dukungan derasnya arus dana asing yang masuk,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (23/2/2015).

Pembelian bersih asing akhir pekan lalu mencapai Rp886 miliar, terutama menyasar sejumlah saham BUMN seperti BBRI, BMRI, dan TLKM. Pasca putusan BI yang menurunkan BI Rate 25 bp menjadi 7,5% minat beli di pasar saham cenderung meningkat.

“IHSG selama sepekan terakhir menguat 0,48% melanjutkan penguatan pekan sebelumnya 0,59%. Namun, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung melemah,” tuturnya.

Dalam dua pekan terakhir, lanjut dia, rupiah terhadap dolar AS telah terkoreksi 1,8% di 12.849 akhir pekan lalu. “Penguatan IHSG sepekan terakhir lebih banyak digerakkan sentimen positif dari domestik,” ucapnya.

Kondisi itu, kata dia, terutama merespons perkembangan ekonomi domestik yang membaik, tercermin dari sejumlah data ekonomi yang keluar seperti turunnya defisit transaksi berjalan 2014 dan meningkatnya surplus neraca perdagangan Januari 2015.

Defisit transaksi berjalan sepanjang 2014 lalu turun menjadi US$26,23 miliar atau 2,95% PDB dari tahun sebelumnya US$29,11 miliar atau 3,13% PDB. Sedangkan Neraca Perdagangan Januari 2015 surplus US$710 juta lebih besar dari Desember 2014 surplus US$190 juta. Disahkannya APBN-P 2015 oleh DPR awal pekan lalu turut mendongkrak aksi beli pasar.

Sementara itu akhir pekan lalu, Wall Street tutup di teritori positif. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing menguat 0,86% dan 0,61% tutup di 18.140,44 dan 2.110,30. Selama sepekan, indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,67% dan 0,63%.

Penguatan Wall Street akhir pekan lalu dipicu tercapainya kesepakatan antara Yunani dengan kreditur di kawasan Zona Euro untuk memperpanjang waktu jatuh tempo dana talangan ke Yunani selama empat bulan. Kesepakatan ini menghindari Yunani dari status default dan keluar dari zona Euro. Selain faktor Yunani, pasar juga berspekulasi The Fed akan mempertahankan kebijakan bunga murahnya untuk waktu yang lebih panjang.

Pada perdagangan Senin (23/2/2015), pasar diperkirakan David melanjutkan aksi belinya meskipun dibayangi kekhawatiran pelemahan rupiah. “Sejumlah isu individual terkait rilis laba 2014 akan menjadi katalis pergerakan IHSG,” tuturnya.

IHSG akan bergerak dengan support di 5.370 dan resisten di 5.435 berpeluang mencatatkan rekor tertinggi baru. Secara teknikal, support pertama IHSG berada di angka 5.370 dan support kedua di posisi 5.320. Di sisi lain, resisten pertama di angka 5.415 dan resisten kedua di posisi 5.435.

Di atas semua itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*