IHSG Bisa Cenderung Naik

INILAHCOM, Jakarta – Untuk awal pekan ini, IHSG berpotensi masih akan bergerak bervariasi cenderung berkonsolidasi dalam kisaran 5.725-5.777. Pekan ini akan banyak sentimen yang dapat mempengaruhi gerakan indeks ke depan.

Menurut praktisi pasar modal, Stefanus Mulyadi Handoko, IHSG masih bergerak sideways cenderung naik. Namun tetap disarankan untuk safe trading karena sepekan jelang kenaikan Fed rate, market bisa saja bergerak volatile.

“Selalu kontrol resiko terutama apabila kondisi market menjadi tidak kondusif dan muncul ketidakpastian pada pasar. Sementara bagi investor, jika terjadi koreksi bisa dimanfaatkan untuk akumulasi, mengingat kondisi perekonomian dalam negeri yang masih cukup bagus dan kuat,” katanya Minggu (4/6/2017).

“Jika terjadi koreksi sehat, lakukan buy on weakness secara bertahap pada saham-saham yang masih berkinerja bagus dan memiliki prospek kinerja cemerlang ke depan.”

Untuk pekan ini, pergerakan pasar saham global akan diwarnai oleh ekspektasi naiknya tingkat suku bunga The Fed sebesar 25 bps pada pertemuan 13-14 Juni mendatang. Menurut Thomson Reuters, peluang kemungkinan naiknya fed rate saat ini sebesar 90,7%.  

Kenaikan fed rate dapat menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi AS, setelah pertumbuhan PDB negara tersebut melambat pada kuartal pertama dan serangkaian data ekonomi lainnya memburuk pada pekan lalu, seperti laporan penjualan perumahan dan otomotif.

Di samping itu, gejolak harga komoditas masih akan terus membayangi dan memberikan pengaruh bagi pergerakan pasar pada pekan ini. Walaupun demikian, stabilnya fundamental perekonomian nasional, masih menjadi penopang yang cukup kuat. Apalagi tingkat kepercayaan investor masih cukup tinggi terhadap IHSG.  Secara teknikal, kondisi IHSG masih sama dengan pekan lalu.

“IHSG terlihat bergerak sideways dalam jangka pendek dengan cenderung berkonsolidasi dalam range area trading di 5.577-5.875. Meskipun secara short term masih cenderung bergerak sideways, namun kondisi IHSG masih cukup kondusif dan tetap dalam tren yang positif untuk jangka menengah.”

IHSG telah menembus minor resisten di 5.726 dan terlihat masih cukup kuat untuk melanjutkan kenaikannya dan kembali mencetak rekor baru. Dari indikator teknikal Stochastic dan MACD masih bergerak mendatar, mengindikasikan bahwa IHSG masih berkonsolidasi.

Jika IHSG mampu bertahan di atas 5.726, terbuka peluang kembali menembus level resisten 5.875 untuk mencetak rekor baru menuju target di 5.945. Namun apabila gagal bertahan di minor support 5.726, maka IHSG berpeluang turun dan menguji kekuatan support kuat di level 5.577 kembali.

Untuk pekan ini, pelaku pasar akan mencermati rilis data cadangan devisa bulan mei pada hari kamis yang diperkirakan akan kembali meningkat ke US$125 miliar dari US$123,7 miliar pada bulan sebelumnya. Naiknya peringkat Indonesia oleh S&P ke level investment grade masih menjadi sentimen positif bagi data tersebut.

Sedangkan pada hari Jum’at akan dirilis data penjualan ritel yang diperkirakan akan meningkat ke level 5,4% dari sebelumnya di 4,2%.

Sementara dari luar, beberapa agenda dan data ekonomi penting yang diperkirakan akan menjadi perhatian dari para pelaku pasar adalah hari Senin 5 Juni 2017, Rilis data sektor jasa Inggris, Rilis data non manufaktur AS. Hari Selasa, rilis data suku bunga Australia.

Hari Rabu, rilis data persediaan minyak AS. Hari Kamis, rilis data GDP Jepang, Rilis data neraca perdagangan China, Pemilu Parlemen Inggris, Rilis data GDP zona eropa, Kebijakan suku bunga dan Pernyataan ECB, Rilis data klaim pengangguran AS. Hari Jum’at, rilis data inflasi China, Rilis data neraca perdagangan dan manufaktur Inggris, Rilis data neraca perdagangan Jerman


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*