IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan, Sejumlah Saham Layak Dipertimbangkan

IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan, Sejumlah Saham Layak Dipertimbangkan

IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan, Sejumlah Saham Layak DipertimbangkanFinanceroll – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan  (IHSG) pada  Rabu (5/3) diprediksi berada dalam support 4.558-4.580 dan resisten 4.610-4.615. Secara teknis, indeks membentuk pola hammer di atas middle bollinger band (MBB).� Moving Average Convergence Divergence (MACD) masih mendatar dengan histogram yang juga mendatar. The Relative Strength Index (RSI), Stochastic, dan William’s %R mencoba upreversal.  IHSG sempat berada di kisaran target support (4.555-4.572) namun, berakhir dengan melampaui target resisten (4.592-4.594) sehingga seharusnya dapat memberikan peluang rebound.

Bila laju bursa saham global dan rilis data-data Asia cukup baik, minimal dapat terjadi penguatan meski tipis.  Meski begitu tetap mewaspadai potensi downreversal karena masih adanya aksi profit taking.

Sementara untuk sejumlah saham yang layak dipertimbangkan, antara lain:  Saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dalam kisaran Rp 4.450-4.555. Laba BBNI mampu meningkat 29% menjadi Rp 9,05 triliun. Kredit bank juga tumbuh 24,8% jadi Rp 250,63 triliun. Hammer di Middle Bollinger Band (MBB). Rate of change (RoC) upreversal. Maintained buy selama di atas Rp 4.495. Saham PT Jasa Marga (JSMR) dalam kisaran Rp 5.300-5.525. JSMR berencana menerbitkan obligasi minimal Rp 700 miliar untuk melunasi (refinancing) obligasi yang jatuh tempo Oktober 2014. Harami cros terhalangi hammer pada Middle Bollinger Band (MBB). Maintained buy selama di atas Rp 5.425.

Berikutnya saham PT AKR Corporindo (AKRA) dalam kisaran Rp 4.600-4.765. Belum ada sentimen terbaru selain dari tengah rencana pembangunan proyek fasilitas pelabuhan terpadu dan kawasan industri, Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) seluas 800 ha (tahap I) yang akan diselesaikan pada Oktober 2014 & mendapat penugasan dari BPH Migas untuk penyediaan dan pendistribusian BBM tertentu jenis premium dan solar bersubsidi pada 2014 sebanyak 640 ribu kiloliter.  White marubozu. RoC masih upreversal. Maintained buy selama di atas Rp 4.710.

Lalu saham PT Indosat (ISAT) dalam kisaran Rp 3.980-4.015. ISAT menderita kerugian full year 2013 hingga Rp 2,78 triliun dari full year 2012 yang meraih untung Rp 375,1 miliar. Pendapatan tumbuh 6,4% dari Rp 22,4 triliun menjadi Rp 23,85 triliun karena kontribusi pendapatan seluler yang naik 4,8% menjadi Rp 19,37 triliun.  Akan tetapi, beban yang harus ditanggung justru meningkat 16,2% menjadi sekitar Rp 22,34 triliun. The Relative Strength Index (RSI) cenderung downreversal di bawah Middle Bollinger Band (MBB). Trading sell jika Rp 3.990 gagal bertahan.

Kemudian saham PT Media Nusantara Citra (MNCN) dalam kisaran Rp 2.470-2.600. MNCN sedang siapkan belanja modal sebesar Rp 200 miliar yang berasal dari kas internal untuk digunakan pengembangan infrastruktur dan konten serta keinginan masuk ke bisnis outdoor seperti billboard. Hammer di atas MBB. Stochastic upreversal. Trading buy selama di atas Rp 2.530. Saham PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) dalam kisaran Rp 21.650-22.100. Belum ada sentimen terbaru kecuali dari kapasitas produksi yang terbatas sehingga pangsa pasar semennya pun menyusut turun menjadi 30,4%, dari tahun sebelumnya 32,1%. William’s %R cenderung turun di bawah Middle Bollinger Band (MBB). Trading sell jika Rp21.750 gagal bertahan.

Sedangkan untuk saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) dalam kisaran Rp 9.325-9.650. Pendapatan full year 2013 turun tipis 3,3% menjadi Rp 11,2 triliun dari 2012 Rp 11,59 triliun. Meski pendapatan turun, PTBA mampu meningkatkan volume penjualan hingga 15,8% dari 15,33 juta ton menjadi 17,76 juta ton. The Relative Strength Index (RSI) masih upreversal. Limited high. Maintained buy selama di atas Rp 9.500.

Pada perdagangan Selasa (4/3) IHSG  ditutup menguat 17,079 (0,37%) ke 4.601,284. Intraday terendah 4.568,655 dan tertinggi 4.602,199.  Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 72,8 miliar dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy.

Seperti yang disampaikan sebelumnya di mana utang gap 4.575-4.579 telah dilunasi namun, peluang untuk rebound dapat tertahan bila sentimen dari laju bursa saham global tidak mendukung sehingga tetap mewaspadai potensi downreversal lanjutan. Di awal sesi, memang sempat masih terjadi koreksi setelah pelaku pasar merespons pelemahan laju bursa saham AS, terutama setelah AS masuk dalam pusaran peningkatan tensi politik di Ukraina. Meski tidak berhubungan secara langsung, kondisi tersebut dimanfaatkan untuk melakukan profit taking.

Kondisi berbalik positif bertahap di sesi kedua setelah pelaku pasar melihat kembali menghijaunya Hang Seng Index (HSI) dan Nikkei, terutama dengan kembali turunnya nilai tukar yen.  Sentimen tersebut juga dimanfaatkan untuk kembali memburu saham-saham yang telah melemah sebelumnya meski asing tercatat nett sel dan Rupiah yang kembali melemah. [geng]


(Sumber : http://financeroll.co.id/feed/ )

Speak Your Mind

*

*