IHSG Bangkit Terbatas, 5 Saham Disodorkan

INILAHCOM, Jakarta – Laju IHSG Rabu (17/12/2014) diprediksi rebound terbatas seiring peluang penguatan rupiah dan redanya tekanan jual saham komoditas. Lima saham disodorkan.

David Sutyanto, analis First Asia Capital mengatakan, keluarnya dana asing dari pasar saham terus berlanjut pada perdagangan kemarin hingga mencapai Rp1,24 triliun. Akibatnya, IHSG kembali anjlok 1,6% di 5.026,028.

Sedangkan rupiah terhadap dolar AS anjlok hingga 2,4% di 12.900 berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dilansir Bank Indonesia (BI) kemarin.

“Kekacauan di pasar saham global yang diikuti dengan kepanikan di pasar uang menyusul langkah bank sentral Rusia menaikkan tingkat bunga acuannya secara tak terduga hingga 17% kemarin dari 10,5% telah menjadi pemicu utama anjloknya rupiah dan IHSG kemarin,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Rabu (17/12/2014).

Pelaku pasar saham global, lanjut dia, menghindari aset berisiko menyusul meningkatnya risiko perekonomian global setelah harga minyak terus mengalami kemerosotan. “Sebaliknya, pemodal memburu aset yang aman yakni dolar AS seiring dengan menguatnya perekonomian AS dan antisipasi kenaikan bunga The Fed,” ujarnya.

Selain kemerosotan harga minyak mentah, data permulaan aktivitas manufaktur China yang keluar kemarin turut memperburuk situasi pasar karena mengindikasikan terjadinya kontraksi untuk pertama kali dalam tujuh bulan terakhir. Indeks China HSBC Flash Manufacturing PMI Desember turun ke 49,5 di bawah estimasi 49,8 dan angka bulan sebelumnya 50,0.

Sementara bursa global bergerak bervariasi tadi malam. Setelah kekacauan di pasar saham dan uang akibat kejatuhan harga minyak dan mata uang ruble Rusia, pasar saham Eropa tadi malam menguat dipicu data aktivitas manufaktur dan jasa yang menunjukkan peningkatan.

Sedangkan Wall Street ditutup di teritori negatif. Indeks Eurostoxx naik 2,25%. Indeks Flash Manufacturing PMI Zona Euro naik ke 50,8 di atas estimasi 50,5 dan angka bulan lalu 50,1. Perekonomian Jerman, menjadi motor ekonomi kawasan tersebut yang menunjukkan peningkatan aktivitas tercermin dari indeks Flash Manufacturing Jerman naik ke 51,2 dari bulan sebelumnya 49,5.

Sebaliknya data Flash Manufacturing di AS tadi malam menunjukkan perlambatan pertumbuhan. Indeks Flash Manufacturing AS Desember turun ke 53,7 dari bulan lalu 54,8 dan di bawah perkiraan 56,1.

Indeks DJIA dan S&P di Wall Street tadi malam masing-masing terkoreksi 0,65% dan 0,85%. Sedangkan harga minyak di AS rebound tipis di US$56,01 per barel dan harga emas terkoreksi 0,90% di US$1.196,80 per troy ons.

Pasar saham tengah menunggu hasil the Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting yang akan berakhir Rabu (17/12/2014). Diperkirakan The Fed masih akan mempertahankan kebijakan tingkat bunga mendekati nol hingga pertengahan tahun depan.

Pada perdagangan hari ini setelah mengalami koreksi 2,6% dalam dua sesi perdagangan terakhir, IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi, berpeluang rebound terbatas. “Terutama, ditopang peluang penguatan rupiah atas dolar AS yang telah terkoreksi tajam dan rebound-nya harga minyak yang meredahkan tekanan jual di saham berbasiskan komoditas. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4.965 dan resisten di 5.050,” imbuhnya.

Secara teknikal, support pertama IHSG berada di 4.965 dan support kedua di angka 4.935. Di sisi lain, resisten pertama di angka 5.050 dan resisten kedua di 5.100.

Di atas semua itu, David menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*