IHSG Anjlok, Yuk Borong Saham Perusahaan Penghasil Dolar Ini

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini anjlok ke titik terendah 2015. Hal serupa terjadi pada nilai tukar rupiah yang juga loyo, membuat dolar Amerika Serikat (AS) melonjak tinggi.

Dalam kondisi seperti ini, investor bisa memanfatkannya dengan memburu saham perusahaan-perusahaan yang diuntungkan oleh penguatan dolar AS. Apalagi jika harga saham perusahaan tersebut sudah anjlok gara-gara koreksi hari ini

Kepala Riset Mandiri Sekuritas, John D. Rahmat, mengatakan mata uang negara berkembang di Asia masih akan terkena koreksi akibat penguatan dolar AS.

“Sementara kami percaya Fed Fund Rate (suku bunga acuan AS) tidak akan mulai naik sampai 2016, tetapi ada kemungkinan bahwa gelombang kekhawatiran kenaikan ini akan menelan mata uang emerging market, dan harga-harga saham akhir tahun ini,” kata John dalam risetnya, Selasa (9/6/2015).

Ia mengatakan, top picks alias saham-saham pilhan Mandiri Sekuritas berkonsentrasi pada perusahaan yang mendapatkan pendapatan dalam bentuk dolar AS, seperti PT Soechi Lines Tbk (SOCI), PT Sri Rejeki Isma Tbk (SRIL), PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Selain itu ada saham-saham lain yang diuntungkan berkat situasi ini seperti PT Bank Jabar dan Banten Tbk (BJBR) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Maupun saham desensif seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Ultra Jaya Milik Tbk (ULTJ).

Hari ini IHSG menyentuh titik terendah di 4.852,764. Sedangkan titik tertinggi dolar AS ada di Rp 13.383, tapi sore ini sudah menjinak ke Rp 13.320.

(ang/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*