IHSG Akhir Pekan Tertekan Profit Taking; Mingguan Masih Naik 0,85 Persen

Pada penutupan perdagangan akhir pekan Jumat sore (16/06), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir turun 0,91 persen, pada 5723,64. Sedangkan indeks LQ 45 berakhir turun 0,98 persen pada 960,67. Pelemahan IHSG tertekan aksi profit taking investor lokal memasuki libur akhir pekan.

Mata uang Rupiah berakhir lemah sore ini. Pasangan kurs USDIDR menguat 0,09 persen pada 13,299.

Sore ini IHSG berakhir dengan 137 saham menguat, 208 saham melemah dan 107 saham stagnan. Transaksi saham terjadi sebanyak 92,97 juta saham dengan nilai nominal Rp.10,71 triliun, dengan frekuensi sebanyak 281,779 kali.

Sore ini IHSG tertekan oleh semua  sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Perdagangan yang merosot 1,93 persen.

Namun sore ini terjadi aksi beli saham investor asing. Terpantau dana asing yang masuk pasar modal mencapai net Rp200,06 miliar.

Untuk minggu ini IHSG masih bukukan hasil positif 0,85 persen. Kenaikan terbesar minggu ini pada Rabu (14/06) yang melonjak 1,49 persen terdukung kenaikan bursa Wall Street dan mata uang Rupiah. Kenaikan pada dua hari awal perdagangan pekan ini juga mendukung IHSG, terpicu aksi beli saham investor asing, dan penguatan Rupiah serta harga minyak mentah.

Namun kelemahan 2 hari terakhir di akhir pekan akibat pelemahan Rupiah dan aksi prodit taking investor lokal, membatasi kenaikan lebih jauh untuk IHSG.

Malam nanti akan dirilis data ekonomi perumahan Housing Starts dan Building Permits Mei yang diindikasikan meningkat. Juga akan dirilis data Michigan Consumer Sentiment Juni yang diindikasikan stabil. Jika terealisir akan menguatkan bursa Wall Street.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya IHSG berpotensi naik jika bursa Wall Street terealisir menguat. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5704-5784, dan kisaran Resistance 5744-5764.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*