IHSG Akhir Januari Jatuh ke Kisaran 5200, Sepanjang Bulan Melemah

Mengakhiri perdagangan saham akhir bulan Januari (31/01),  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  yang bergerak negatif sejak awal sesi pertama ditutup melemah tipis dengan turun 0,2 persen pada posisi 5294,10. IHSG retreat kembali mendapat tekanan jual dari investor asing. Demikian juga secara bulanan, IHSG sepanjang bulan Januari alami penurunan indeks dari akhir bulan Desember.

Diakhir sesi kedua terpantau 131 saham menguat dan 134 saham melemah. Tercatat transaksi yang terjadi sebesar  Rp6,8 triliun  dari 22,8 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 373.549 kali. Intervensi perdagangan investor asing hari ini  mencetak net sell sebesar Rp405 miliar lebih.

Anjloknya  IHSG mendapat tekanan  kuat  dari merahnya saham-saham LQ45 dengan penurunan indeks hingga 0,6% ke posisi 882,74. Tekanan saham unggulan tersebut paling banyak di 4 sektor yang melemah sepanjang hari. 5 sektor yang melemah dipimpin oleh anjlok paling dalam sektor industri dasar dan consumer dengan penurunan indeks 0,93% dan 0,78% masing-masing. Saham-saham unggulan yang menekan indeks 4 sektor tersebut seperti saham BBRI, BBTN, BBNI, BBCA, BMRI, UNTR, UNVR, ICBP, KLBF, GGRM, SMGR, CPIN dan INTP.

Sedangkan untuk 5 sektor saham yang menguat, penguatan dipimpin oleh sektor agri dan aneka industri dengan penguatan masing-masing 2.05% dan 0,77%. Dan saham unggulan yang mendukung 5 sektor tersebut  seperti ASII, PTBA, INCO, WIKA, PTPP, EXCL dan TLKM.

Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Rabu  berpotensi rebound secara teknikal. Jika bursa saham kawasan Eropa dan Amerika kembali ditutup merah akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG esoknya.

Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*