IHSG akan Tunggu Beberapa Data Ini

INILAHCOM, Jakarta – Pada pekan ini pelaku pasar akan mencermati data neraca perdagangan dan kendaraan bermotor yang akan dirilis pada hari ini.

Menurut praktisi pasar modal, Stefanus Mulyadi Handoko, diperkirakan neraca perdagangan akan kembali mencatatkan surplus sebesar US$1,1 miliar. Sementara pada hari Kamis, perhatian pelaku pasar akan tertuju pada rapat Gubernur BI yang diperkirakan tidak akan mengubah tingkat suku bunganya.

IHSG diperkirakan akan melanjutkan konsolidasi. Secara teknikal, IHSG masih bergerak naik di dalam uptrend chanel jangka pendek. “Untuk awal pekan ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di support 5.643, sedangkan resistennya di 5.705. Meskipun investor asing masih terus melakukan net buy,” katanya Minggu (14/5/2017).

IHSG masih berkonsoldasi dalam trend naik jangka pendeknya. Indikator teknikal Stochastic dan MACD cenderung menurun, sehingga mengindikasikan terjadinya pola divergence negatif. Support IHSG untuk pekan ini diperkirakan akan berada dikisaran 5643, sedangkan untuk level resistennya diperkirakan akan berada dikisaran 5750.

Waspadai apabila IHSG gagal bertahan di support 5.643, karena akan mengakhiri trend naik jangka pendeknya dan berpeluang membentuk pola bearish reversal double tops, dengan target koreksi menuju kisaran 5.550 sebagai target terdekatnya.

“Selama kondisi perekonomian dalam negeri masih stabil. Lakukan buy on weakness secara bertahap pada saham-saham yang berkinerja bagus jika terjadi koreksi sehat, terutama perusahaan yang telah melaporkan kinerja kuartal pertama di atas ekspektasi.”

Selain data domestik, investor juga akan mencermati data dari luar negeri. Beberapa agenda dan data ekonomi penting dari luar yang diperkirakan akan menjadi perhatian dari para pelaku pasar, seperti pada hari Senin, Rilis data industri dan penjualan ritel China. Hari Selasa, Rilis data infasi Inggris, Rilis data GDP Zona Eropa, Rilis data Ijin Pembangunan dan perumahan AS.

Untuk hari Rabu: Rilis data tingkat pengangguran Inggris, Rilis data persediaan minyak AS.     Hari Kamis, Rilis data GDP Jepang, Rilis data penjualan ritel Inggris, Rilis data klaim pengangguran AS, Kebijakan Moneter ECB. Hari Jum’at, Rilis data keyakinan konsumen zona eropa.

Selain agenda tersebut, untuk awal pekan pelaku pasar juga menanti pengumuman MSCI Semi Annual Index. Biasanya saham-saham yang masuk ke dalam index MSCI tersebut cenderung menguat karena akan diakumulasi oleh asing hingga tanggal efektif diakhir bulan.

Selain sentimen-sentimen tersebut, investor juga masih menanti-nantikan review ratings Indonesia oleh S&P, yang kabarnya akan diberikan pada bulan ini dan diharapkan dapat dinaikan ke level investment grade.

Wall Street dalam Tekanan

Mayoritas bursa Wall Street ditutup melemah pada akhir pekan, seiring data ekonomi AS yang di bawah perkiraan. Rilis data penjualan ritel dan inflasi bulanan yang melemah, meningkatkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi AS yang lamban, sehingga membebani saham-saham sektor perbankan dan ritel.

Dow Jones tergerus  22,81 poin (-0,11%) di tutup di level 20.896,61, S&P 500 turun 3,54 poin (-0,15%) menjadi 2.390,09, sementara Nasdaq berhasil menguat tipis 5,27 poin (+0,09%) menjadi 6.121,23.

Selama sepekan, bursa saham AS tercatat bervariasi seiring sejumlah sentimen yang mempengaruhi pergerakan pasar. Investor merespons negatif langkah Presiden AS Donald Trump yang secara mengejutkan memberhentikan Direktur FBI James Comey, ditengah rilis laporan kinerja keuangan kuartal I 2017 lebih baik dari yang diharapkan. Dalam sepekan Dow Jones merosot -0,53%, S&P 500 menyusut -0,35%, sedangkan Nasdaq berhasil menguat +0,34%.

IHSG Tergerus 0,14%
Dari dalam negeri, IHSG berhasil rebound dengan berakhir menguat 22,208 poin (+0,39%) ke level 5.675,216 pada akhir pekan. Investor asing kembali mencatatkan net buy sebesar Rp. 770 miliar di pasar reguler. Walaupun rebound di akhir pekan, namun dalam sepekan IHSG masih tergerus  -0,14%, meskipun investor asing masih terus membukukan net buy sebesar Rp3,77 triliun di pasar reguler.

Sesuai prediksi pekan sebelumnya, IHSG sempat melanjutkan penguatannya dengan mencetak rekor harga tertinggi di level 5.745 pada selasa lalu. Hal ini seiring dorongan sentimen positif hasil pemilu Prancis yang memenangkan Emmanuel Macron.

Namun memasuki pertengahan pekan, IHSG kembali terpuruk oleh aksi profit taking jelang libur hari raya waisak pada kamis lalu. Investor lokal melakukan aksi profit taking jelang libur, pasca vonis hukuman penjara 2 tahun yang diberikan kepada Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Memasuki akhir pekan, IHSG akhirnya berbalik rebound dan kembali menguat, sehingga mengakhiri pekan lalu dengan konsolidasi.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*