IHSG 21 November Dibuka Negatif Terganjal Pelemahan Wall Street

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan awal pekan Senin (21/11) dibuka turun 25,75 poin atau 0,50 persen, pada 5144,36. Pelemahan IHSG tergerus pelemahan bursa Wall Street.

Bursa saham AS ditutup lebih rendah akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (19/11), tertekan pelemahan sektor perawatan kesehatan dan investor mencerna komentar pejabat Federal Reserve terkait kebijakan moneter AS. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 35,89 poin, atau 0,19 persen, menjadi ditutup pada 18,867.93. Indeks S & P 500 turun 5,22 poin, atau 0,24 persen, menjadi berakhir pada 2,181.9. Indeks Nasdaq tergelincir 12,46 poin, atau 0,23 persen, menjadi ditutup pada 5,321.51.

Lihat : Bursa Wall Street Akhir Pekan Melemah; Nasdaq Mingguan Naik 1,6 Persen

Pagi ini terpantau mata uang Rupiah melemah. Pasangan kurs USDIDR menguat 0,03 persen pada 13,432.

Pagi ini terpantau 107 saham menguat, 97 saham melemah, dan sisanya saham stagnan. Tercatat transaksi sebesar lebih Rp543 miliar dari 1,47 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 33.400 kali.

Pagi ini IHSG tertekan oleh 9 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Konsumer yang turun 0,78 persen.

Lihat : Rekomendasi Saham-saham Unggulan, Senin 21 November 2016

Namun pagi ini aksi beli saham investor asing terjadi. Terpantau dana asing yang masuk ke pasar modal mencapai net Rp 1,76 miliar lebih.

Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas dengan aksi bargain hunting dan optimisme ekonomi Indonesia. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5125-5106, dan kisaran Resistance 5166-5184.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*