IHSG 16 Desember Dibuka Positif Terdukung Penguatan Wall Street dan Ekspor Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Jumat (16/12) dibuka naik 6,23 poin atau 0,12 persen, pada 5260,59. Penguatan IHSG terdukung kenaikan bursa Wall Street dan peningkatan ekspor Indonesia.

Bursa Saham AS berakhir naik pada akhir perdagangan Jumat dinihari (16/12) dengan investor mencerna data ekonomi dan keputusan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga. Indeks Dow Jones naik 0,3 persen, menjadi ditutup pada 19,858.24, dengan kenaikan tertinggi saham DuPont. Indeks S & P 500 naik 0,39 persen, menjadi berakhir pada 2,262.03, dengan sektor keuangan memimpin sembilan sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq naik 0,37 persen, ke 5,456.85.

Lihat : Bursa Wall Street Berakhir Naik, Dow Jones Menuju Level 20,000

Penguatan IHSG juga terdukung meningkatnya data ekspor Indonesia.

Badan Pusat Statistik hari ini, Kamis (15/12) merilis nilai ekspor Indonesia November 2016 yang mencapai US$13,50 miliar atau meningkat 5,91 persen dibanding ekspor Oktober 2016.  Demikian juga dibanding November 2015 meningkat 21,34 persen.

Ekspor nonmigas November 2016 mencapai US$12,39 miliar, naik 6,04 persen dibanding Oktober 2016, sementara dibanding ekspor November 2015 naik 28,75 persen.

Lihat : Ekspor Indonesia Bulan November Meningkat 5,9 Persen

Terpantau pagi ini mata uang Rupiah melemah. Pasangan kurs USDIDR menguat 0,33 persen pada 13,428.

Pagi ini terpantau 110 saham menguat, 49 saham melemah, dan sisanya saham stagnan.

Tercatat transaksi sebesar lebih Rp489 miliar dari 517 juta lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 14.650 kali.

Pagi ini IHSG terdukung oleh 7 sektor yang positif, dengan penguatan tertinggi sektor Agri yang naik 0,69 persen.

Pagi ini aksi profit taking investor asing terjadi. Terpantau dana asing yang keluar pasar modal mencapai net Rp 191 miliar lebih.

Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas dengan penguatan bursa Wall Street dan meningkatnya data ekspor Indonesia. Namun perlu dicermati pelemahan Rupiah setelah The Fed naikkan suku bunga AS, yang dapat menjadi sentimen negatif. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5236-5215, dan kisaran Resistance 5274-5291.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*