Mengakhiri perdagangan saham hari Senin (15/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak mixed ditutup menguat yang masih dibawah kisaran 5700. IHSG berhasil kuat kembali setelah mendapat tekanan profit taking investor asing sejak jelang sesi pertama berakhir hingga akhir sesi kedua. Sekalipun mendapat tekanan yang cukup kuat dari investor asing, IHSG mampu menguat 0,2 persen pada posisi 5688,87.
Diakhir sesi kedua terpantau 120 saham menguat dan 149 saham melemah. Tercatat transaksi yang terjadi sebesar Rp6,7 triliun dari 8,9 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 244.365 kali. Tekanan jual asing hari ini mencetak net sell Rp786 miliar lebih.
Usaha penguatan IHSG mendapat support dari penguatan saham-saham unggulan dengan indeks LQ45 naik 0,6% ke posisi 952. Selain itu keberhasilan IHSG hari ini terangkat oleh kinerja mantap 6 sektor yang dipimpin oleh sektor finance dan konsumer dengan penguatan 0,6% masing-masing. Saham-saham unggulan yang mengangkat 6 sektor diatas yaitu saham BBRI, BBCA, BMRI, KAEF, UNVR, ICBP, WIKA, INTP, CPIN, SMGR dan ASII.
Untuk 4 sektor yang melemah terpantau paling banyak ditekan oleh sektor infrastruktur, yang kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, sektor mining dan agri. Untuk saham-saham unggulan yang paling banyak menekan 4 sektor ini yaitu saham PGAS, TLKM, BMTR, AKRA, ITMG, ANTM, PTBA dan AALI.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) esok hari berpotensi koreksi oleh aksi profit taking lanjutan investor asing yang menghiraukan sentimen penguatan rupiah.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind