IHSG 15 Desember Berakhir Lemah Tertekan Pelemahan Rupiah

Pada penutupan perdagangan Kamis sore (15/12), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir turun 0,16 persen pada 5254,36. Sedangkan indeks LQ 45 juga berakhir turun 0,23 persen pada 880,69. Pelemahan IHSG terganjal profit taking investor asing terpicu pelemahan Rupiah setelah The Fed AS menaikkan suku bunga AS yang menguatkan dollar AS.

Federal Reserve AS akhirnya menyetujui kenaikan suku bunga pertama dalam setahun pada Kamis dinihari (15/12) dan memproyeksikan tiga peningkatan lagi tahun depan.

The Federal Open Market Committee (FOMC) mengangkat kisaran target dari kisaran 0,25-0,5 persen menjadi kisaran 0,5-0,75 persen. Tingkat dana overnight saat ini duduk di 0,41 persen.

Lihat : The Fed AS Naikkan Suku Bunga 25 Bps, Proyeksikan 3 Kenaikan di 2017

Dalam konferensi pers setelah pengumuman Fed, Ketua Janet Yellen mengatakan rencana Presiden AS terpilih Donald Trump untuk meningkatkan ekonomi dengan pengeluaran pemerintah mendorong ekspektasi bank sentral untuk tiga kenaikan suku bunga tahun depan.

Lihat : Ketua Fed Yellen : Rencana Kebijakan Trump Mempengaruhi Proyeksi Kenaikan Suku Bunga

Siang ini terpantau mata uang Rupiah melemah. Pasangan kurs USDIDR menguat 0,68 persen pada 13,384.

Sore ini terpantau 117 saham menguat dan 179 saham melemah. Transaksi saham terjadi sebanyak 10,65 miliar saham dengan nilai nominal Rp.8,12 triliun, dengan frekuensi sebanyak 248,577 kali.

Pada sore ini, IHSG tertekan oleh 8 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Industri Dasar yang turun 0,86 persen.

Terpantau siang ini aksi profit taking masih terjadi. Terpantau dana asing yang keluar pasar modal mencapai net Rp 632,74 miliar.

Malam nanti akan dirilis data inflasi November AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Siang tadi telah dirilis data perdagangan Indonesia bulan November yang membukukan peningkatan dalam ekspor dan impor.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya IHSG akan bergerak lemah jika dollar AS menguat. Namun diharapkan meningkatnya ekspor Indonesia memberikan dukungan kenaikan bursa. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5236-5215, dan kisaran Resistance 5274-5291.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*