IHSG 11 November Dibuka Lemah Tertekan Merosotnya Rupiah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (11/11) dibuka merosot 74,42 poin atau 1,37 persen, pada 5375,88. Kemerosotan IHSG tertekan turun tajamnya mata uang Rupiah.

Terpantau mata uang Rupiah merosot. Pasangan kurs USDIDR menguat 4,12 persen pada 13,679.

Ekspektasi bahwa kebijakan Trump akan meningkatkan belanja dan inflasi membantu hasil Treasury AS naik ke tingkat tertinggi dalam lebih dari 10 bulan. Imbal hasil pada obligasi patokan 10-tahun dan 30-tahun memiliki kenaikan harian terbesar secara tahunan pada hari Rabu dan menambahkan keuntungan pada hari Kamis menjelang lelang obligasi 30-tahun.

Suku bunga yang lebih tinggi untuk Treasury AS menaikkan nilai dolar dengan membuat aset dalam mata uang dolar lebih menarik bagi investor.

Pagi ini terpantau 31 saham menguat, 208 saham melemah, dan sisanya saham stagnan. Tercatat transaksi sebesar lebih Rp1,96 triliun dari 2,21 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 77.900 kali.

Pagi ini IHSG tertekan oleh semua sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Infrastruktur yang merosot 3,33 persen.

Lihat : Rekomendasi Saham-saham Unggulan, Jumat 11 November 2016

Pagi ini aksi profit taking investor asing terjadi. Terpantau dana asing yang keluar pasar modal mencapai net Rp 475,66 miliar.

Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah terbatas dengan pelemahan Rupiah. Namun diharapkan optimisme ekonomi Indonesia dapat mengangkat bursa. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5358-5341, dan kisaran Resistance 5392-5409.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*