IHSG 11 November Berakhir Merosot 4 Persen Tergerus Pelemahan Rupiah

Pada penutupan perdagangan akhir Jumat sore (11/11), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir merosot tajam 4,01 persen pada 5231,97. Sedangkan indeks LQ 45 berakhir merosot tajam 5,17 persen pada 878,31. Pelemahan IHSG tergerus merosotnya Rupiah.

Terpantau mata uang Rupiah merosot. Pasangan kurs USDIDR melemah 1,86 persen pada 13,383.

Ekspektasi bahwa kebijakan Trump akan meningkatkan belanja dan inflasi membantu hasil Treasury AS naik ke tingkat tertinggi dalam lebih dari 10 bulan. Imbal hasil pada obligasi patokan 10-tahun dan 30-tahun memiliki kenaikan harian terbesar secara tahunan pada hari Rabu dan menambahkan keuntungan pada hari Kamis menjelang lelang obligasi 30-tahun.

Suku bunga yang lebih tinggi untuk Treasury AS menaikkan nilai dolar dengan membuat aset dalam mata uang dolar lebih menarik bagi investor.

Sore ini terpantau 55 saham menguat dan 279 saham melemah. Transaksi saham terjadi sebanyak 23,81 miliar saham dengan nilai nominal Rp.189,17 triliun, dengan frekuensi sebanyak 433,892 kali.

Pada sore ini, IHSG tertekan oleh semua sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Aneka Industri yang anjlok 6,57 persen.

Pada akhir perdagangan sore ini dana asing yang keluar pasar modal mencapai net  Rp. 2,46 triliun.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya IHSG akan bergerak positif dengan aksi bargain hunting. Demikian juga optimisme ekonomi Indonesia diharapkan dapat mengangkat kembali bursa. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5215-5200, dan kisaran Resistance 5263-5300.

Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*