Hubungan Antara Perdagangan Forex dan Emas

Secara harfiah, emas adalah benda padat yang warnanya berkilau (agak kekuning-kuningan) dan memiliki nilai tinggi dengan berbagai satuan berat. Secara definitif, emas merupakan salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol ‘Au’ (berasal dari bahasa latin Aurum) dan bernomor atom 79 dan tercatat dengan kode ISO ‘XAU’. (Di forex biasanya ditampilkan dengan nama XAUUSD). Emas termasuk ke dalam jenis komoditas berbentuk logam yang sering digunakan untuk keperluan investasi. Logam ini dapat pula digunakan sebagai alat pembayaran dalam bidang moneter dengan satuan bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat seperti gram sampai kilogram. Pada perdagangan di bursa komoditas dunia, satuan yang digunakan untuk perdagangan emas adalah troy ounce (toz) dan dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika. Selain itu, emas pun sering digunakan sebagai bahan baku perhiasan, elektronik, dan pembuatan uang logam dalam bentuk koin. Namun, uang logam (koin) yang beredar di dunia ini khususnya di Indonesia, bukan merupakan emas murni melainkan emas yang dicampur dengan kandungan logam lain. Adapun koin emas yang tidak sama dengan uang namun dapat diperdagangkan seperti Krugerrand. Krugerrand diproduksi oleh perusahaan tambang asal Afrika Selatan, South African Mint Company. Koin Krugerrang menjadi pelopor terciptanya koin-koin emas yang lain dan harga koin emas ini biasanya mengacu pada perdagangan emas di bursa komoditas.

Sejarah Singkat Perdagangan Emas
Pada awal ditemukannya (awal abad ke-18), emas belum dijadikan sebagai alat tukar ataupun perdagangan. Baru pada saat peneliti asal Ural, Rusia, menemukan hasil yang menakjubkan tentang kandungan yang ada di dalamnya, emas menjadi perhatian banyak orang. Saking banyaknya yang mengincar emas, sampai pada pertengahan abad ke-19 emas resmi dijadikan sebagai mata uang. Pasca dijadikannya emas sebagai mata uang, banyak negara yang mulai memproduksi emas secara masal seperti Inggris, Swiss, dan Rusia namun penggunaan emas sebagai mata uang dinilai tidak likuid pada saat itu sehingga terjadi pergantian mata uang dari emas menjadi uang sebagai alat tukar yang sah. Bergantinya emas menjadi uang sebagai mata uang bukan berarti membenamkan emas sebagai benda yang paling dicari pada saat itu, justru emas menjadi lebih diminati. Mendapati kondisi seperti itu, keluarlah ketentuan yang mengatur perdagangan emas. Perdagangan emas secara resmi dilakukan pertama kali di London dan Zurich yang sampai saat ini menjadi basis atau bursa perdagangan komoditi emas (spot gold) terbesar di dunia.

Korelasi Emas dan Forex
Emas sebagai hasil tambang yang tidak dapat diperbaharui menjadi salah satu komoditi yang pergerakannya paling “seksi” dalam satu dekade terakhir ini (selain minyak tentunya). Pergerakan emas dalam sepuluh tahun terakhir terlihat mengalami pertumbuhan signifikan dan tidak menemui pergerakan korektif yang berarti dalam kelangsungannya. Harga emas yang terus meningkat membawakan berkah tersendiri bagi negara penghasilnya. Negara-negara kaya bahan tambang seperti Australia, China, dan Indonesia menjadi sebagian negara yang merasakan hasilnya. Indonesia termasuk negara yang kaya akan hasil tambangnya seperti batu bara, bijih besi, emas, dll, namun dalam hal kepemilikan emas dunia, Indonesia masih tertinggal jauh di bawah Amerika. Kepemilikan emas Amerika yang tersimpan di bank dunia mencapai 8.333,5 ton sedangkan Indonesia hanya 73,1 ton. Walaupun begitu, Amerika bukan negara yang memiliki cadangan emas paling banyak. Dalam hal cadangan emas, Amerika masih kalah dengan Indonesia. Cadangan emas yang dimiliki Indonesia sangat luar biasa melimpah dan termasuk dalam lima negara dengan cadangan emas terbanyak, sampai-sampai Amerika pun mengirim utusannya untuk menambang emas di tanah air. 

Kembali ke negara penghasil emas. Negara penghasil emas terbesar (dalam jumlah) masih dipegang oleh Afrika Selatan dan Australia. Negeri benua hitam itu mampu memproduksi emas mencapai 400 ton per tahun dan tercatat memiliki cadangan emas yang mencapai 6.000 ton. Australia menduduki posisi ke-2 dengan memproduksi 300 ton emas per tahun dan memiliki cadangan emas sebesar 5.800 ton. Silahkan lihat data di bawah ini:

Rank NEGARA Metrik Ton
1 Afrika Selatan* 6.000
2 Australia 5.800
3 Rusia* 5.000
4 Indonesia* 3.500
5 Amerika Serikat 3.000
6 Brazil 2.000
7 Cili 2.000
8 China 1.900
9 Uzbekistan 1.700
10 Ghana 1.600

Nb: *Data ini dinilai masih kurang valid karena ada beberapa negara seperti Afrika Selatan, Indonesia, dan Rusia yang tidak transparan dalam menyerahkan laporan basis emas yang dimilikinya. Analis memperkirakan Afrika Selatan mempunyai basis yang mengandung lebih dari 15.000 metrik ton emas sedangkan Indonesia disinyalir memiliki cadangan emas melebihi 4.000 ton. (Sumber: EIA)

Dari sekian banyak negara yang tercatat di atas, hanya Australia dan Afrika Selatan (Afsel) yang sebagian besar PDB-nya ditopang oleh sektor komoditas khususnya emas. Maka tidaklah mengherankan begitu harga emas naik, mata uang dari negara-negara ini pun akan turut menguat terhadap mata uang lain khususnya dolar Amerika (USD). Begitupula sebaliknya, ketika harga emas merosot, mata uang negara-negara ini akan cenderung melemah terhadap USD. Dengan kata lain, mata uang negara-negara ini memiliki korelasi positif terhadap pergerakan harga emas. Meski demikian, pergerakan harga mata uang mereka tak berarti sama persis dengan pergerakan harga emas. Setiap mata uang tadi memiliki reaksi yang berbeda dalam merespon gejolak emas di bursa berjangka. Respon tersebut bergantung pada porsi kontribusi emas terhadap produk domestik bruto (PDB) negaranya. Negara dengan kontribusi emas lebih besar dalam PDB-nya akan merasakan volatilitas yang tinggi pula pada pergerakan harga mata uangnya.

Lalu bagaimana dengan korelasi U.S. dollar terhadap emas ini? Sebelum saya bahas, silahkan perhatikan gambar di bawah ini dan sebagai perbandingan.

 

 

 

Perhatikan grafik harga emas (GOLD) dan AUDUSD, secara keseluruhan (dilihat dari pojok kiri ke pojok kanan) kedua linier ini menunjukkan trend bullish atau naik. Pada AUDUSD, pergerakan naik tersebut berarti menguatnya AUD (Australia Dollar) terhadap USD (U.S. Dollar) atau bisa diartikan sebaliknya: USD melemah terhadap AUD. Ingat, ini adalah perdagangan dua arah, apapun yang terjadi terhadap ‘X’ maka boleh dilakukan pula terhadap ‘Y’, begitupula sebaliknya, yang dilakukan terhadap ‘Y’ boleh kita lakukan pula kepada ‘X’. Tuh, sekalian gue ingetin matematika SMA nya. Kesimpulannya, AUDUSD memiliki korelasi positif terhadap pergerakan harga emas.

Sementara pada USDZAR, grafik menunjukkan pergerakan harga yang berlawanan: emas naik sedangkan USDZAR turun. Nah, jangan bingung, ini sama kasusnya dengan apa yang baru saja kita bahas di korelasi minyak dan dolar tadi. Sebelum menerjemahkan, Anda harus memperhatikan posisi yang ditempati oleh setiap mata uang pada pair yang bersangkutan. Dalam hal USDZAR ini, USD berperan sebagai base-currency yang artinya apa yang sedang terjadi pada grafik menunjukkan keadaan yang sebenarnya dari mata uang base-currency tersebut. Kalau begitu, jelas, penurunan USDZAR ini dapat diartikan sebagai pelemahan dari mata uang USD. Dari sini Anda sudah bisa menerjemahkan sendiri bahwa ZAR (South Africa Rand) sebagai counter-currencymengalami penguatan nilai tukar terhadap lawannya yaitu USD. Tentu saja, karena ZAR adalah mata uang yang berasal dari negara yang perekonomiannya ditopang oleh perdagangan emas maka apapun yang terjadi pada harga emas akan berbanding lurus terhadap mata uang ZAR. Kesimpulannya, korelasi yang terdapat pada emas dan USDZAR adalah korelasi negatif karena ketika harga emas naik, USDZAR bergerak turun dan dapat dipastikan ketika emas turun, USDZAR akan bergerak naik seperti yang sudah dijelaskan tadi.

Mekanisme seperti apa yang menyebabkan korelasi itu terjadi? Sama seperti halnya minyak dan dolar tadi, dikarenakan faktor fundamental berupa isu yang berkembang di masyarakat. Isu-isu tersebut nantinya dapat menyebabkan arus masuk atau keluarnya dana ke sebuah negara. Krisis hutang Amerika misalnya, isu ini menjadi isu terhangat yang menyebabkan merosotnya dolar pada awal tahun 2011 lalu. Diawali dengan perilisan data ekonomi yang memburuk seperti ketenagakerjaan, pengangguran, pertumbuhan ekonomi, dsb, membuat publik khawatir akan ketidakpastian dananya yang disimpan dalam bentuk dolar. Ditambah lagi pidato presiden Barack Obama yang mengindikasikan adanya kesulitan pemerintah dalam menuntaskan tugasnya. Sontak saja ketika itu dolar langsung merosot tajam sampai lebih dari 30% karena derasnya capital outflow yang terjadi.

Sampai pada saat bab ini ditulis, emas pada faktanya memiliki pertumbuhan yang lebih dari 550% dalam dasawarsa terakhir ini. Pertumbuhan emas yang signifikan bukan hanya didorong oleh nilai investasi yang dimilikinya tapi juga ia sering dijadikan objek ‘safe haven’ ketika pasar mengalami ‘risk aversion’. (Safe haven bisa diartikan sebagai evakuasi darurat sedangkan risk aversion adalah kondisi dimana pasar mengalami ketidakpastian). Pelaku pasar kerapkali memindahkan dananya ke dalam bentuk emas ketika terjadi ketidakpastian pasar. Selama ketidakpastian tersebut, emas jadi kebanjiran permintaan dikarenakan sebagian pelaku pasar yang memindahkan dananya tadi ingin tetap mendapatkan keuntungan selagi mereka tidak memegang dolar sebagai investasinya. Dari situ terwujudlah apa yang ada dalam hukum permintaan, ketika permintaan tinggi harga-harga akan naik dan ini yang akan terjadi pada emas ketika mengalami bajir permintaan akibat safe haven tadi. Alasan utama yang menjadikan emas sebagai objek safe haven adalah pertumbuhannya yang tak pernah lesu. Investor pastinya sudah menganalisa secara teknikal tentang pergerakan harga emas dan mendapati pergerakannya yang tak sedikitpun dipengaruhi trend bearish. Alhasil, para investor pun tanpa ragu memutasi dana yang mereka miliki ke dalam emas.

Intinya, dari apa yang sudah kita bahas di bab ini, kita dapat menyimpulkan bahwa dolar dan komoditas memiliki kaitan yang sangat erat dan selalu dapat mempengaruhi satu sama lainnya. Setiap yang memiliki hubungan terhadap suatu linier, ia akan selalu terpengaruh oleh keadaan linier tersebut. (pr)

Speak Your Mind

*

*