Hong Kong Sebut ‘Downgrade’ Moody’s Berlebihan

INILAHCOM, Jakarta – Pemerintahan Hong Kong menyebut keputusan lembaga pemeringkat utang Moody’s Investors Services yang menurunkan peringkat utang Hong Kong pekan lalu tidak berdasar.

Dalam sebuah blog resmi milik Kementerian Keuangan Hong Kong, yang ditulis CSekretaris Keuangan Hong Kong, bertugas sebagai Menteri Keuangan Hong Kong, Paul Chan, dirinya mengatakan fakta-fakta yang menyebutkan peringkat utang Hong Kong turun secara mekanis yang didasari pada hubungan ekonomi antara Hong Kong dan China daratan adalah dangkal.

“Meningkatkan kerja sama dengan China tidak bisa dianggap negatif karena China merupakan mesin pertumbuhan utama bagi ekonomi global,” tambahnya seperti mengutip Bloomberg, Minggu (28/5/2017).

Lembaga pemeringkat yang berpusat di New York itu, memangkas rating  utang China untuk pertama kalinya sejak 1989. Keputusan ini merupakan sebuah tantangan untuk melihat bahwa para pemimpin negara dapat mengendalikan pengaruh utang China sembari mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi.

Beberapa waktu kemudian, masih kata Chan, Moody’s memotong rating saham Hong Kong dari mata uang asing dan lokal menjadi Aa2 dari Aa1, dan mengubah outlook menjadi  negatif dari stabil.

Itu merupakan pemangkasan peringkat yang pertama di wilayah tersebut oleh Moody’s sejak krisis keuangan Asia pada tahun 1998.

“Tren kredit di China akan terus memiliki dampak signifikan pada profil kredit Hong Kong karena menutup dan memperketat hubungan ekonomi, keuangan dan politik dengan daratan,” kata Moody’s dalam pernyataannya.

Moody’s menulis, hubungan keuangan yang lebih dekat “berisiko mengenalkan saluran penularan yang lebih cepat antara pasar keuangan China dan Hong Kong.”

‘Sanggahan Fundamental’

Tak lama kemudian, pemerintah Hong Kong mengatakan dalam sebuah pernyataan di situsnya bahwa hal itu tidak sesuai dengan keputusan Moody’s, mengutip Chan.

Perusahaan peringkat tersebut mengabaikan “fundamental ekonomi AS yang kuat, peraturan peraturan keuangan yang kuat, sektor perbankan tangguh dan posisi fiskal yang kuat,” kata pemerintah Hong Kong.

Chan, yang ditunjuk sebagai sekretaris keuangan Hong Kong pada bulan Januari, memperluas argumen tersebut dengan posting blognya pada hari Minggu. Dia mengatakan kekhawatiran Moody terhadap ekonomi China tidak memiliki bukti objektif karena pertumbuhan dan ekspor tahun ini membaik. Sementara kelebihan pasokan baja dan batubara telah berkurang.

Sebagai tanggapan atas kekhawatiran “saluran penularan” Moody, Chan mengatakan bahwa sistem keuangan Hong Kong sangat stabil dan memiliki kebijakan untuk memperbaiki manajemen risiko terhadap pinjaman yang terkait dengan daratan.

Outlook pemeringkatan yang dipangkas pada bulan Maret 2016 telah terbukti “dilebih-lebihkan” berdasarkan pertumbuhan ekonomi sejak saat itu, masih kata Chan. Moody’s memangkas outlook terhadap Hong Kong menjadi negatif dari stabil tahun lalu karena mengatakan profil kredit kota tersebut mengikuti jejak China.

Belakangan, hal itu menurunkan prospek pemeringkatan kredit China, menyoroti beban utang negara yang melonjak dan mempertanyakan kemampuan pemerintah untuk memberlakukan reformasi.

Mata uang dan saham China menguat meski peringkat hutang mengalami penurunan pekan lalu. Yuan menguat 0,5 persen, kenaikan mingguan terbesar sejak Juli 2016. Indeks acuan Shanghai naik 0,6 persen pekan lalu, terbesar sejak pekan yang berakhir 7 April. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*