Hindari Saham-saham Rentan terhadap Nilai Tukar

INILAHCOM, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat (20/5/2016) masih diprediksi tertekan karena penutupan kemarin menembus support di level 4.720.

Analis pasar modal dari First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengatakan, dengan posisi MACD downtrend dan RSI yang menuju area oversold, IHSG akan menguji support di level 4.650 dan resisten di 4.735.

“Pelemahan rupiah yang telah menembus level psikologis 13.500 masih akan menjadi perhatian pasar. Hindari saham-saham yang sensitif dengan nilai tukar,” ujar dia di Jakarta, Jumat (20/5/2016).

IHSG kemarin mengalami tekanan hingga terkoreksi 30 poin ke posisi 4704.22. Sebanyak 8 sektor melemah dengan sektor infrastruktur yang menjadi pemimpinnya diikuti dengan sektor pertambangan dan barang konsumsi.

Adapun dua sektor yang menghijau adalah sektor keuangan dan perdagangan. Melemahnya rupiah ke level 13565 membuat pelaku pasar melakukan aksi jual. Selain itu risalah rapat The Fed yang mengindikasikan kemungkinan kenaikan Fed Rate membuat sentimen yang direspon negatif oleh pasar.

Sementara Wall Street dan bursa saham Eropa seirama bergerak dengan bursa saham kawasan dunia lainnya turut tertekan akibat spekulasi kenaikan bunga di AS Juni mendatang.

Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing koreksi 0,5% dan 0,4% tutup di 17435,40 dan 2040,04. Indeks saham di Eropa seperti indeks Eurostoxx koreksi 1,3% di 2919,22. Spekulasi kenaikan tingkat bunga juga menekan harga sejumlah komoditas akibat penguatan dolar AS.

Bank Indonesia kembali memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di level 6,75%. Keputusan tersebut merupakan langkah aman untuk menjaga pelemahan rupiah dan antisipasi dari kenaikan Fed Fund Rate.

Namun keputusan tersebut juga diikuti dengan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi ke level 5-5,4%. BI melihat bahwa pertumbuhan konsumsi dan investasi belum cukup kuat meski telah diberikan stimulus moneter dan fiskal. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*