Hawkish Janet Yellen Turut Perpanjang Pelemahan Poundsterling

Usaha poundsterling untuk rebound perdagangan hari Rabu (15/2) setelah dibuka pada posisi yang lebih tinggi dari penutupan perdagangan sebelumnya yang anjlok cukup signifikan. Lemahnya gerak pound dalam pair GBPUSD selain di picu oleh kuatnya momentum bullish dollar pasca pernyataan hawkish Janet Yellen juga sisa sentimen negatif dari rilis data inflasi bulan Januari Inggris.

Pada sesi Eropa perdagangan kemarin dirilis data inflasi Inggris bulan Januari yang jatuh dibawah ekspektasi peningkatan data periode sebelumnya. Sebelumnya pasar optimis dengan ekspektasi data tersebut namun setelah dirilis poundsterling yang sudah kuat lemah kembali. Demikian juga pada sesi Amerika mendapat tekanan dari komentar hawkish Janet Yellen di hadapan senat perbankan Kongres AS.

Lihat: Janet Yellen Angkat Tinggi Dollar AS, Michael Flynn Membatasinya

Setelah sesi Amerika beberapa jam lalu ditutup dengan GBPUSD bearish ke 1.2464, di tengah sesi   Asia (09:10:00 WIB) lemah kembali terhadap dollar AS setelah  dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada 1.2466. Kini pair GBPUS melemah dan berada di posisi 1.2454.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center melihat pair GBPUSD secara teknikal berpotensi melemah demikian juga  dengan ekspektasi rilis data klaim pengangguran dan tingkat upah yang kurang mantap membebani laju pair.

Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*