Hari ini, rupiah masih rentan melemah

JAKARTA. Rupiah keok di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Tekanan terhadap mata uang Garuda disinyalir masih akan berlanjut apabila di dalam negeri kurang sentimen positif.

Rabu (3/2), di pasar spot, rupiah melemah 0,56% ke Rp 13.768 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat, mata uang Garuda terdepresiasi 0,1% ke level Rp 13.757 per dollar AS.

Research and Analyst Monex Investindo Futures Agus Chandra menilai,  rupiah terimbas kejatuhan harga minyak ke bawah US$ 30 sebarel. Padahal, saat bersamaan, dollar sedang tertekan. “Tapi, pengaruh minyak lebih dominan, sehingga rupiah sulit mengungguli dollar AS,” ujarnya. 

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede bilang, sebagai mata uang komoditas, rupiah ikut tersengat koreksi harga minyak. 

Selanjutnya, rupiah akan di setir pengumuman data ekonomi AS. Paman Sam akan merilis data penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian (Non-Farm Employment Change) dan pertumbuhan industri di luar manufaktur. Hasilnya diprediksi lebih rendah.

Namun, dari domestik juga minim katalis kuat penyokong rupiah. Josua menduga, Kamis (4/2), rupiah bergerak sideways di Rp 13.700-Rp 13.850 per dollar AS.

Agus menduga, rupiah masih akan melemah ke rentang Rp 13.675-Rp 13.840 per dollar AS. Menurutnya, jika sesuai perkiraan, data tingkat keyakinan konsumen per Januari 2016 yang turun tipis, bisa menekan mata uang merah-putih.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*