Hari Ini, Mata Uang Garuda Kembali Perkasa

INILAHCOM, Jakarta – Hari ini, mata uang Garuda menguat 62 poin menjadi Rp13.333 per US$, dibandingkan penutupan kemarin (Selasa, 29/3/2016) Rp13.395 per US$.

Kata Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, pasar merespon positif keluarnya paket kebijakan jilid XI. Dalam kebijakan tersebut, pemerintah mendorong majunya sektor UKM dan UMKN yang ekspor oriented.

Dukungan tersebut bakal direalisasikan dengan mendorong KUR menyasar kedua sektor tersebut. “Secara umum, paket kebijakan yang sudah dikeluarkan hingga paket jilid XI, akan menjaga fundamental ekonomi nasional sehingga ruang penguatan rupiah cukup terbuka,” kata Rully di Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Rully menambahkan, proyeksi ekonomi di triwulan I 2016 yang sedianya dirilis pada pertengahan April, diperkirakan berada di level 5%. Hal ini diyakini bakal melahirkan sentimen positif terhadap rupiah. “Fundamental ekonomi kita masih positif, jika terjadi koreksi merupakan hal wajar,” kata Rully.

Selain itu, lanjut Rulli, Ketua Federal Reserve Janet Yellen menyiratkan sikap kehati-hatian dalam menaikkan suku bunga acuannya di tengah pelemahan ekonomi global, membuat dolar AS menjadi kurang menarik bagi investor.

“Sinyal hati-hati itu mengindikasikan The Fed belum akan menaikan suku bunga dalam waktu dekat,” kata Rully.

Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menambahkan, Ketua Federal Reserve masih mengutamakan kenaikan suku bunga bertahap, menghapus sentimen hawkish yang memicu pelemahan dolar AS terhadap sejumlah mata uang di kawasan Asia, termasuk di Indonesia.

“Ruang penguatan rupiah terbuka di tengah dolar AS yang tertekan di pasar global. Sentimen positif dari peluncuran kebijakan ekonomi XI serta pemangkasan BBM lanjutan juga turut membantu rupiah menguat,” kata Rangga. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*