Hari ini indeks dibayangi aksi ambil untung

JAKARTA. Pada perdagangan awal pekan sekaligus akhir Februari, penguatan IHSG diperkirakan akan terbatas karena dibayangi aksi ambil untung jangka pendek. Pergerakan pasar akan dipengaruhi penguatan dollar AS atas sejumlah mata uang kawasan yang berimbas pada rupiah.

Dari kawasan Asia, sentimen pasar akan digerakkan data manufaktur China Februari yang diperkirakan masih terkontraksi.

“Sejumlah isu individual terutama terkait rilis laba 2015 sejumlah emiten sektoral turut mempengaruhi pergerakan indeks. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.710 hingga 4.765 berpeluang menguat terbatas,” ujar David Sutianto, Analis First Asia Capital dalam Market Research, Senin (29/2).        

Perdagangan saham akhir pekan lalu didominasi aksi beli, menyusul pergerakan bullish harga sejumlah komoditas dan sejumlah isu individual positif seperti rilis laba 2015 dan rencana buyback saham sejumlah emiten sektor energi.

Rendahnya resiko pasar global dan kawasan akhir pekan lalu juga turut menopang rally IHSG yang berhasil tutup di 4.733,149 menguat 74,826 poin (1,6%). Sepekan IHSG berhasil rebound 0,76%.

Sementara itu, bursa global akhir pekan lalu bergerak bervariasi. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro akhir pekan lalu berhasil rebound 1,8% di 2929,16. Di Wall Street indeks DJIA dan S&P akhir pekan lalu masing-masing koreksi 0,3% dan 0,2% tutup di 16639,97 dan 1984,05. Indeks Nasdaq berhasil menguat 0,2% di 4590,47. Harga minyak mentah koreksi 0,9% di USD32,78/barel.

Pasar di Wall Street digerakan sentimen harga minyak mentah dunia yang kembali koreksi tipis dan data ekonomi AS seperti angka pertumbuhan ekonomi 4Q5 dan inflasi inti AS yang di tumbuh di atas ekspektasi yang memicu penguatan dollar AS.

Pertumbuhan ekonomi AS 4Q15 mencapai 1% (qoq) di atas perkiraan 0,4% (qoq). Sedangkan indeks Core Personal Consumption Expenditure Price (PCEP) Januari 2016 tumbuh 1,7% (yoy) dan 0,3% (MoM) di atas perkiraan.

Perkembangan ekonomi AS yang tumbuh positif tersebut memicu spekulasi kenaikan tingkat bunga Fed Fund Rate (FFR) pada pertemuan FOMC Juni mendatang. Selama sepekan indeks DJIA dan S&P di Wall Street melanjutkan tren penguatan pekan sebelumnya masing-masing menguat 1,5% dan 3,5%. Harga minyak mentah di AS sepekan terakhir menguat 10%.       


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*