Harga Timah Berpotensi Lemah; Pergerakan Dollar AS dan Wall Street Dicermati

Pasar Komoditas bursa Malaysia pada hari Senin (12/06) tutup untuk libur publik.

Harga timah di bursa Malaysia turun pada perdagangan akhir pekan Jumat (08/06). Pelemahan harga timah tertekan kenaikan dollar AS. Kenaikan dollar AS membuat harga timah berdenominasi dollar AS menjadi mahal sehingga permintaan menjadi lemah.

Harga timah di bursa komoditas Malaysia mengalami pelemahan di akhir pekan. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 19.180 dollar per ton, turun sebesar 370 dollar atau 1,9 persen dari penutupan sebelumnya pada 19.550.

Untuk minggu ini harga timah anjlok 6,1 persen. Anjloknya harga timah akibat terusnya merosot sepanjang minggu ini, tertekan penguatan dollar AS, kemorostan harga logam di Tiongkok, pelemahan bursa Wall Street dan tertekan insiden teror di Inggris.

Untuk perdagangan selanjutnya, komoditas timah akan mencermati beberapa sentimen penting.

Pergerakan dollar AS akan dicermati. Pasar akan mencermati pertemuan kebijakan The Fed yang akan menentukan suku bunga AS, yang akan dirilis Kamis dinihari, yang diindikasikan meningkat dan akan menguatkan dollar AS. Jika terealisir menguat akan menekan harga timah.

Bursa Wall Street juga akan dicermati. Hari ini sepi sentimen untuk bursa AS, diperkirakan akan mencermati harga minyak mentah dan pergerakan bursa global lainnya, serta kebijakan pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas jika penguatan dollar AS berlanjut. Namun perlu dicermati aksi bargain hunting setelah minggu lalu anjlok 6 persen. Harga akan menghadapi level Support di posisi 19.000 dollar dan 18.800 dollar. Akan tetapi jika terjadi kenaikan, harga timah akan menghadapi level Resistance di 19.400 dollar dan 19.600 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*