Harga Timah 7 April Naik Terdukung Lonjakan Harga Komoditas, Mingguan Melompat 1 Persen

Harga timah di bursa Malaysia naik pada perdagangan Jumat (07/04). Kenaikan harga timah terdorong sentimen positif penguatan bursa Wall Street dan kenaikan harga komoditas.

Bursa saham AS ditutup di sesi tertinggi pada akhir perdagangan Jumat dinihari (07/04) terdukung kenaikan minyak mentah dan menurunnya klaim pengangguran. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 14,80 poin, atau 0,07 persen, menjadi ditutup pada 20,662.95. Indeks S & P 500 naik 4,54 poin, atau 0,19 persen, menjadi berakhir pada 2,357.49. Indeks Nasdaq naik 14,47 poin, atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 5,878.95.

Lihat : Bursa Wall Street Terangkat Lonjakan Minyak Mentah dan Penurunan Klaim Pengangguran

Harga komoditas hari ini juga menguat pasca serangan AS terhadap Suriah. Harga minyak mentah dan emas melonjak, mendorong kenaikan harga komoditas lainnya termasuk logam dasar.

Lihat : Harga Minyak Mentah Melonjak Hampir 2 Persen Setelah AS Serang Suriah

Lihat : Harga Emas Melonjak 1 Persen, Permintaan Safe Haven Kuat Pasca AS Serang Suriah

Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami kenaikan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 20.300 dollar per ton, naik sebesar 150 dollar atau 0,74 persen dari penutupan sebelumnya pada 20.150.

Untuk minggu ini harga timah naik 1,2 persen, sebagian besar terdukung lonjakan harga komoditas hari ini dan risalah pertemuan The Fed Maret yang dirilis kemarin.

Malam nanti akan dirilis data kunci Non Farm Payrolls AS yang diindikasikan menurun. Jika terealisir berpotensi menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan pelemahan dollar AS. Harga akan menghadapi level Resistance di posisi 20.500 dollar dan 20.700 dollar. Akan tetapi jika terjadi pelemahan, harga timah akan menghadapi level Support di 20.100 dollar dan 19.900 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*