Harga Timah 31 Januari Merosot 1,7 Persen; Bulan Januari Anjlok 6 Persen

Harga timah di bursa Malaysia turun pada perdagangan akhir bulan, Selasa (31/01). Penurunan harga timah tertekan pelemahan bursa Wall Street semalam.

Bursa saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan hari Selasa dinihari (31/01), sebagai hari terburuk mereka tahun ini, terpicu kegelisahan pasar dengan dikeluarkannya kebijakan imigrasi AS oleh pemerintahan Trump. Indeks Dow Jones jatuh 0,61 persen, menjadi ditutup pada 19,971.13, dengan penurunan tertinggi saham Caterpillar. Indeks S & P 500 turun 0,6 persen, menjadi berakhir pada 2,280.90, dengan energi memimpin sembilan sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq turun 0,83 persen, menjadi ditutup 5,613.71.

Lihat : Bursa Wall Street Berakhir Negatif Terpicu Kebijakan Imigrasi Trump

Harga timah di bursa komoditas Malaysia berakhir menurun hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 19.700 dollar per ton, turun sebesar -350 dollar atau -1,7 persen dari penutupan sebelumnya pada 20.050.

Dalam bulan Januari, harga timah anjlok 6 persen. Pelemahan tajam harga timah sebagian besar tergerus penguatan dollar AS, pelemahan impor Tiongkok.

Malam nanti akan dirilis data CB Consumer Confidence Januari yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan melemahkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya akan bergerak naik jika dollar AS terealisir lemah. Harga akan menghadapi level Resistance di posisi 19.900 dollar dan 20.100 dollar. Akan tetapi jika terjadi penurunan, harga timah akan menghadapi level Support di 19.500 dollar dan 19.300 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*