Harga Timah 23 Mei Naik 1,7 Persen Terdorong Sentimen Bullish

Harga timah di bursa Malaysia naik pada perdagangan Selasa (18/05). Kenaikan harga timah terdukung sentimen bullish pelemahan dollar AS dan kenaikan bursa Wall Street semalam.

Dollar AS berada di bawah tekanan dari euro yang rally, yang mencapai level tertinggi lebih dari enam bulan terhadap dolar pada hari Senin setelah Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa mata uangnya “terlalu lemah” di belakang surplus perdagangan besar-besaran negaranya.

Pelemahan dollar AS membuat harga timah yang dijual dalam mata uang dollar AS menjadi lebih murah, sehingga permintaannya meningkat.

Kenaikan harga timah juga didukung penguatan bursa Wall Street. Bursa Saham A.S. naik pada akhir perdagangan Selasa dinihari (23/05) mencermati lawatan pertama ke luar negeri Donald Trump sejak menjabat sebagai Presiden AS. Indeks Dow Jones naik 89,99 poin atau 0,43 persen menjadi ditutup pada 20.894,83. Indeks S & P 500 menguat 12,29 poin atau 0,52 persen, berakhir pada 2.394,02. Indeks Nasdaq menguat 49,91 poin atau 0,82 persen menjadi 6.133,62.

Lihat : Bursa Wall Street Berakhir Naik; Perjalanan Luar Negeri Trump Berikan Dukungan

Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami kenaikan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 20.550 dollar per ton, naik sebesar 350 dollar atau 1,7 persen dari penutupan sebelumnya pada 20.200.

Malam nanti akan dirilis data New Home Sales April AS yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika pelemahan dollar AS berlanjut. Harga akan menghadapi level Resistance di posisi 20.750 dollar dan 20.950 dollar. Akan tetapi jika terjadi penurunan, harga timah akan menghadapi level Support di 20.350 dollar dan 20.150 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*