Harga Timah 23 Februari Merosot 2 Persen Merespon Risalah FOMC

Harga timah di bursa Malaysia turun pada perdagangan Kamis (23/02). Pelemahan harga timah terpicu kekuatiran kenaikan suku bunga AS setelah risalah pertemuan The Fed.

Risalah pertemuan yang dirilis Rabu (22/02) menunjukkan bahwa para pejabat Federal Reserve AS menghabiskan pertemuan mereka tiga minggu lalu terkait juga dengan perubahan yang dibawa oleh pemerintahan baru AS di Gedung Putih, dan menyimpulkan dengan indikasi kuat bahwa kenaikan suku bunga diharapkan segera terjadi.

The Federal Open Market Committee, membahas panjang lebar dampak dari pajak yang lebih rendah dan peraturan dan pengeluaran domestik yang lebih tinggi di bawah Presiden Donald Trump, demikian menurut risalah dari pertemuan 31 Januari-1 Februari.

Lihat : Risalah FOMC : Kebijakan Trump Mendorong Kenaikan Suku Bunga AS Lebih Cepat

Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami pelemahan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 19.300 dollar per ton, turun sebesar 450 dollar atau 2,3 persen dari penutupan sebelumnya pada 19.750.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan penguatan dollar AS. Harga akan menghadapi level Support di posisi 19.100 dollar dan 18.900 dollar. Akan tetapi jika terjadi kenaikan, harga timah akan menghadapi level Resistance di 19.500 dollar dan 19.700 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*