Harga Timah 22 Desember Tertekan Pelemahan Wall Street

Harga timah di bursa Malaysia turun pada perdagangan Kamis (22/12). Penurunan harga timah tertekan pelemahan bursa Wall Street semalam.

Bursa saham AS berakhir turun pada akhir perdagangan Kamis dinihari (22/12), tertekan pelemahan minyak mentah dan kinerja buruk sektor real estate, sementara indeks Dow Jones gagal menembus level 20.000. Indeks Dow Jones tergelincir 0,16 persen, menjadi ditutup pada 19,941.96, dengan penurunan tertinggi saham Merck. Indeks S & P 500 turun 0,25 persen, menjadi berakhir pada 2,265.18, dengan sektor real estat memimpin delapan sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq turun 0,23 persen, ke 5,471.43.

Lihat : Bursa Wall Street Retreat, Dow Jones Gagal Tembus 20,000

Harga timah di bursa komoditas Malaysia berakhir menurun hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 20.900 dollar per ton, turun sebesar -50 dollar atau -0,24 persen dari penutupan sebelumnya pada 20.950.

Malam nanti akan dirilis data PDB Q3 AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya akan bergerak lemah jika dollar AS terealisir naik. Harga akan menghadapi level Support di posisi 20.700 dollar dan 20.500 dollar. Akan tetapi jika terjadi kenaikan, harga timah akan menghadapi level Resistance di 21.100 dollar dan 21.300 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*