Harga Timah 12 April Merosot 1 Persen Terganjal Lemahnya Inflasi Tiongkok

Harga timah di bursa Malaysia turun pada perdagangan Rabu (12/04). Pelemahan harga timah tertekan data inflasi dan harga produsen Tiongkok yang mengecewakan.

Indeks harga konsumen bulan Maret Tiongkok (CPI) naik 0,9 persen dari tahun sebelumnya, naik tipis dari bulan Februari 0,8 persen tapi sedikit di bawah perkiraan analis, demikian National Bureau of Statistics mengatakan pada hari Rabu (12/04).

Sekalipun inflasi naik di atas kenaikan yang dilaporkan pada bulan Februari, namun angka datang di bawah keuntungan yang telah diharapkan. Analis yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan inflasi Maret harga konsumen akan naik tipis menjadi 1,0 persen.

Lihat : Inflasi Maret Tiongkok Naik Tapi Masih Dibawah Harapan

Inflasi harga produsen Tiongkok melambat untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan pada Maret dengan harga bijih besi dan harga batubara jatuh, tertekan oleh kekhawatiran bahwa produksi baja Tiongkok terancam kekenyangan logam akhir tahun ini.

Indeks harga produsen Tiongkok (PPI) naik 7,6 persen pada Maret dari tahun sebelumnya, masih dengan kecepatan yang tinggi namun sejalan dengan ekspektasi analis dan penurunan dari keuntungan 7,8 persen pada Februari, yang merupakan 9 tahun tinggi, National Biro Statistik mengatakan pada hari Rabu (12/04).

Lihat : Inflasi Harga Produsen Maret Tiongkok Melambat

Buruknya data ekonomi Tiongkok memicu sentimen bearish menurunnya permintaan dari konsumen terbesar dunia logam dasar ini.

Pelemahan harga timah juga terpicu merosotnya bursa Wall Street semalam yang tertekan kecemasan kondisi politik dan keamanan terkait Korea Utara dan Timur Tengah.

Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami pelemahan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 19.980 dollar per ton, turun sebesar 220 dollar atau 1,1 persen dari penutupan sebelumnya pada 20.200.

Malam nanti akan dirilis data harga ekspor dan impor AS bulan Maret yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika pelemahan dollar AS terealisir. Harga akan menghadapi level Resistance di posisi 20.200 dollar dan 20.400 dollar. Akan tetapi jika terjadi penurunan, harga timah akan menghadapi level Support di 19.800 dollar dan 19.600 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*