Harga Tembaga Melempem Akibat Spekulasi Memburuknya Ekonomi Emerging Markets

Harga Tembaga Melempem Akibat Spekulasi Memburuknya Ekonomi Emerging Markets

Pada penutupan perdagangan di bursa komoditas harga tembaga tampak mengalami penurunan yang signifikan (30/01). Harga komoditas ini melempem dan membukukan fase penurunan paling panjang dalam 15 bulan belakangan di tengah spekulasi bahwa naiknya biaya pinjaman di negara-negara emerging akan mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara tersebut, dan berdampak terhadap turunnya permintaan terhadap komoditas ini.

Bank sentral Afrika Selatan secara tidak terrduga menaikkan suku bunga acuannya mengikuti kebijakan yang dilakukan oleh bank-bank sentral dari Turki hingga Brazil. Negara-negara tersebut melakukan pengetatan moneter untuk menaikkan nilai tukar mata uangnya.

Kebijakan moneter ketat tersebut mengakibatkan bursa-bursa saham di negara yang bersangkutan mengakami penurunan. Harga tembaga telah mengalami penurunan sebesar 12 persen dalam jangka waktu 12 bulan belakangan, sebagian besar disebabkan oleh melambatnya ekonomi China.

Harga tembaga Comex untuk kontrak bulan Maret mengalami penurunan sebesar 0.4 persen dan ditutup pada posisi 3.2405 dollar per pon hari ini. Harga logam tersebut membukukan penurunan untuk enam sesi berturut-turut, fase penurunan paling panjang sejak Oktober 2012 yang lalu.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga tembaga pada perdagangan selanjutnya akan cenderung mengalami pergerakan yang melemah. Untuk sementara harga komoditas tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 3.00 – 3.5 dollar AS per pon.

(ia/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*