Harga Tembaga Ditutup Naik, Rebound dari Fase Penurunan Terpanjang dalam 18 Tahun

Harga Tembaga Ditutup Naik, Rebound dari Fase Penurunan Terpanjang dalam 18 Tahun

Harga tembaga berjangka membukukan kenaikan pada akhir perdagangan dini hari tadi (5/2). Harga rebound setelah mengalami fase penurunan paling panjang dalam 18 tahun belakangan. Melemahnya nilai tukar dollar mendongkrak minat para investor terhadap komoditas yang diperdagangkan dalam dollar.

Tadi malam nilai tukar dollar melemah untuk dua hari berturut-turut terhadap 10 mata uang utamanya. Kenaikan nilai tukar mata uang emerging markets menjadi faktor yang menyebabkan tergerusnya nilai tukar dollar tersebut. Sementara itu indeks S&P GSCI Spot untuk 24 komoditas mengalami kenaikan untuk pertama kalinya dalam empat sesi.

Harga tembaga berjangka Comex untuk kontrak pengiriman bulan Maret mengalami kenaikan sebesar 0.3 persen dan ditutup pada posisi 3.192 dollar per pon dini hari tadi. Harga tembaga berjangka di bursa komoditas tersebut mengalami penurunan selama 9 sesi berturut-turut sebelumnya. Penurunan tersebut merupakan yang paling panjang sejak bulan Desember 1995.

Di bursa LME harga tembaga juga ikut naik, meskipun amat tipis. Harga tembaga untuk kontrak pengiriman 3 bulan ke depan mengalami peningkatan sebesar 0.1 persen dan ditutup pada posisi 7041 dollar per ton atau 3.19 dollar per pon.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa harga tembaga berjangka Comex pada perdagangan selanjutnya akan cenderung mengalami pergerakan yang melemah terbatas. Harga komoditas tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 3.00 – 3.30 dollar AS.

(ia/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*