Harga Sayuran di Pasar Argosari Naik Akibat Pasokan Tersendat

Harga Sayuran di Pasar Argosari Naik Akibat Pasokan Tersendat

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL– Lima  hari pascahujan abu vulkanik Gunung Kelud, suplai sayuran ke pasar tradisional Argosari Wonosari mulai tersendat. Akibatnya, harga beberapa sayuran mengalami kenaikan cukup tinggi.

Kenaikan tertinggi terjadi pada komoditi cabai rawit merah dari sebelumnya hanya Rp 40 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 48 ribu per kg. Sementara untuk terong naik Rp 2000 dari sebelumnya Rp 5. 000 per kg menjadi Rp 7.000 per kg. Kubis naik Rp 2.500 per kg dari sebelumnya Rp 2.500 menjadi Rp 5.000 per kg.

Kacang panjang Rp 4.000 naik Rp 1000 menjadi Rp 5.000 per kg, buncis dari Rp 4.000 naik menjadi Rp 6.000 per kg dan bawang putih dari Rp 9.000 per kg menjadi Rp 10.000 per kg. Sementara untuk cabai hijau kriting harganya stabil berkisar Rp 13.000 per kg, tomat sayur Rp 4000 per kg dan tomat merah Rp 10.000 per kg serta  bawang merah Rp 11.000 per kg.

Salah satu pedagang sayuran Pasar Argosari, Sri Yuni (43) mengaku kenaikan harga ini terjadi sejak lima hari terakhir atau bertepatan dengan hujan abu vulkanik Gunung Kelud. Kenaikan ini dipicu oleh terlambatnya pasokan dari daerah penghasil sayuran karena dampak hujan abu vulkanik.

“Jumat dan Sabtu pekan lalu tidak mendapatkan kiriman sayuran. Biasanya saya mendapat pasokan dari Boyolali dan Wonosobo, tapi sejak hujan abu, pasokan berhenti sehingga harga mulai merangkak naik,” katanya, Selasa (18/2/2014).

Akibat kenaikan ini, permintaan masyarakat mengalami penurunan. Sebab, sampai saat ini masih banyak warung makan yang belum buka. ”Pelanggan saya kebanyakan pemilik warung makan. Namun sejak hujan  abu, banyak yang tutup sehingga penjualan sepi,” ucapnya.(has)


Sumber: http://jogja.tribunnews.com/rss

Speak Your Mind

*

*